Motto

If I Never Try, I Never Know The Result. God Knows I Worth It

Minggu, 25 Januari 2015

Alam, Sastra dan Cinta


Nature Becomes So Perfect
Alam menjadi bagian tak terpisahkan dari sastra.
Alam adalah bagian yang paling dekat dengan manusia dan manusia tidak dapat berlari dari alam.
Alam memiliki banyak pertanda untuk menuju makna yang secara implisit tertuang dalam sastra.
Bersama alam sastra mampu masuk dalam imajinasi yang estetis.
Melalui alam sastra mampu berkembang menjadi karya yang syarat makna dan bersayap tafsir namun tetap mengalir dan melebur dalam pencapaian estetika.
Alam mampu menjadi objek penjabaran karya sastra dalam berbagai sudut pandang.
Alam tidak akan pernah habis untuk diinterpretasikan.
Semakin kamu mengenal alam, semakin kamu mampu mengenal kata.
Alam selalu membuatku jatuh cinta dan tak pernah habisnya aku mencinta.
Kesempurnaan alam yang dicipta oleh sang maha sempurna membawa imaji yang tak ada ujungnya.

Aku meletakkan namamu dalam sastra dan melalui alam aku belajar mencintaimu dengan sempurna

Iam on My Way

Rabu, 21 Januari 2015

Tentang Cinta

Cinta itu sehangat kopi, semanis madu, seindah semburat jingga dilangit senja.
Cinta itu dia,
Dia yang dengan lembut menyentuh sanubari, dia yang dengan merdu berbisik pada nurani, dia yang dengan teduh menatap relung hati.
Cinta itu tanpa sengaja, tanpa bicara, tanpa prasangka.
Cinta itu terasa,
Terasa degub jantung yang sama antara dua hati dalam beda jiwa.
Cinta itu selalu menimbulkan tanya,
Bagaimana yang tak pernah disangka menjadi begitu nyata, bagaimana yang tak pernah terbayangkan menjadi yang tertakdirkan.
Cinta itu mampu melumpuhkan logika.
Mebuat idealismemu seakan luntur tanpa membuatmu tersungkur melainkan semakin membuatmu bersyukur.
Menjadikan prinsipmu seakan terberai tanpa membuatmu terurai namun tetap menjadi sejatinya dirimu bahkan lebih dari yang kamu tau.
Cinta itu bekerja dengan cara yang tidak disangka.
Berjalan tanpa bisa dikendalikan oleh akal, menerobos benteng pertahanan nalar.
Sekuat apapun kamu menyangkal dan sehebat apapun kamu menghalang, cinta punya cara tak terduga untuk menemukan tempat ternyaman untuknya.

Rabu, 14 Januari 2015

Rasa Hanyalah Rasa dan Lewat Senandung Do'a Aku Menyapa

Malam ini sengaja kuhabiskan waktu cukup lama berdiam diteras dengan earphone yang terpasang mengalunkan instrumen klasik.
Setelah beberapa malam langit mendung dan gelap, malam ini langit begitu cerah, penuh bintang, indah.
Pandanganku menyusuri langit perlahan, diantara banyaknya bintang itu aku mencari satu bintang yang paling terang.
Hai,, aku menemukanmu disana, aku melihatmu, kau hening diam tanpa suara, namun kau begitu bercahaya. Iya, tak perlu kau bersuara aku tau kau tetap mempesona, meski kau jauh disana tanpa bisa langsung aku menatap namun kau tetap memikat.
Melihatmu malam ini membuatku merasa nyaman meski tanpa suaramu yang mendamaikan. Akupun tak ingin terlalu jauh mengharapkan kesempurnaan itu toh yang aku tau rasa hanyalah rasa yang tidak mampu terlihat kasat mata.
Bukankah rasa tak perlu menuntut yang dirasa untuk melakukan hal yang sama. Bagiku melihatmu disana dengan terangnya sudah cukup membuatku bahagia. Aku harap kaupun sama, selalu bahagia, tetaplah terang bercahaya karna itu yang akan membuatku tenang.
Aku menyapamu lewat senandung doa agar untukmu segala kebaikan dan bersamamu segala keindahan
Baik-baiklah disana, aku selalu merindukan kehadiranmu Bintang.

Minggu, 11 Januari 2015

Strength to Survive

Lucu sekali ketika mengulas mimpi-mimpi lalu dan pada kenyataanya sekarang aku belum mampu menggenggam mimpi itu.
Aneh sekali ketika mengulas semangatku dulu yang begitu menggebu untuk mencapai mimpi namun sekarang begitu banyak alasan yang menghalangi jalanku menuju mimpi itu.
Absurd sekali ketika alasan-alasan yang menunda pencapaian mimpiku itu bersumber dari pemikiran dan keraguanku sendiri.
Bagaimana bisa aku menjadi pribadi yang begitu tangguh dan percaya diri sekaligus pribadi penunda dan meragu.
Ketika ku pejamkan mata, mencoba menelaah perjalanan panjangku dan pemikiranku saat itu ada banyak hal yang bergelayut dalam benak.
yaa.. aku tau semua sudah berlalu dan sekarang bukan waktunya menyesali, aku menengok kebelakang untuk belajar dan maju menatap kedepan dengan  semangat penuh tantangan. Bukan ... bukan terlambat hanya saja waktunya belum tepat. Pada saatnya nanti aku akan menggenggamnya erat.
Everythings Happens for a Reason and Sometimes I Wanna Knew What The Reason Was

Padamu "Sepi"

Sepi seperti ini yang paling tidak aku suka, pedih rasanya,. Harusnya aku sudah terbiasa, harusnya aku mampu membiasa.
Bagaimana bisa seorang yang begitu dipercaya mandiri tak mampu mengalahkan sepi. Aku tidak pernah bisa bersahabat dengan sepi, tidak bisa dan sampai sekarang pun belum bisa. 
Sepi semacam ini yang membuat memoriku seakan diputar tanpa terkendali, sepi semacam ini yang membuat daya ingatku menajam seakan berlayar tak bertepi dan malangnya memori bahagia ataupun menyesakkan yang muncul membayangi toh jatuhnya juga tetap terasa menyesakkan.
Tak ada suara, sunyi, hening dan Kaupun sama. Tidak ada pilihan lain selain hadapi hingga tidak akan ada lagi sepi yang membayangi.
Harusnya aku berterimakasih padamu "sepi". Karenamu akau belajar kuat, bersamamu aku belajar hebat dan denganmu aku belajar bergerak cepat.
Kelak akan kusampaikan padamu "Terimakasih Sepi kaulah sahabat baik yang menemaniku belajar dan berkembang menjadi sebaik-baik pribadi."

Rabu, 07 Januari 2015

Aku Menyerah !!


Entah sudah berapa kali aku menulis dan menghapus kata., berapa kali aku merangkai dan membuyarkan rangkaian kata itu. 
Ketika aku terdiam tanpa tujuan, begitu banyak kata yang mampu terurai namun ketika tangan mencoba menuliskanya semua hilang dan tak satu katapun mampu kutuliskan.
Sebegitu dahsyatkah kamu hingga mampu masuk jauh kedalam alam bawah sadarku yang mampu menggerakkan rasa dan fikianku untuk selalu mengartikanmu.
Tolong berhentilah sejenak untuk menghipnotisku, hari-hariku penuh dengan dirimu, tentangmu dan semua yang ada padamu. 
Kalau saja aku mampu menuliskanya, mungkin dalam sehari saja aku mampu menghasilkan satu buku dengan tebal beratus lembar dan semua itu tentangmu. 
Kau tau hanya menatap layar komputer yang penuh dengan angka saja aku mampu tersenyum dan tertawa tanpa tau apa yang terjadi padaku.
Kau tau berapa banyak orang yang sudah menyadarkanku akan hal-hal lucu yang terjadi dalam hari-hari ku
Aku menyerah !!

Hai Matahari

Pagi ini bersama coklat dan milo hangat menemaniku menatap matahari, dengan note ditangan kucoba mengurai kata hingga ia mampu berirama. Kicauan burung menjadi alunan indah nan merdu sebagai pengiringnya.
Gegap dan getaran hati ini begitu kuatnya, menatap matahari yang sangat mempesona. Bagaimana mungkin aku mengingkari keindahan yang kau beri, bagaimana mungkin aku masih mencari keindahan lain yang bahkan akupun belum mampu yakin.
Tuhan terimakasih untuk pagi indah yang senantiasa kau beri, untuk setiap alunan nada merdu alami yang selalu kau beri, untuk hembusan nafas yang masih kau beri.
Maaf terkadang ku mengeluh, maaf terkadang ku lupa bersyukur, maaf terkadang ku masih mencari.
Terimakasih :)
Sunrise 9/1/2015, Solo

Selasa, 06 Januari 2015

Total dalam Rencana dan Usaha

Aku tidak pernah berfikir menekuni bidang ini, tidak pernah berencana mendalami ilmu sosial. Dulu aku seorang remaja yang sangat mencintai dunia eksak, dunia matematis dengan angka angka yang membuat saya terpukau, dengan rumus-rumus yang membuat saya takjub.
Sekarang aku mendalami ilmu yang sama sekali tidak pernah terfikirkan dulu, entah bagaimana itu berjalan, ia terjadi begitu saja, bahkan awal memulai mendalami ilmu ini, akupun heran bagaimana bisa terjadi. Hal yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya.
Ya, sekarang aku menekuni dunia akuntansi. Tidak jauh beda degan eksak sebenarnya karna bagaimanapun juga aku bekerja dengan angka toh aku bisa jatuh cinta denganya.
Begitulah cara tuhan membentuk manusianya, terkadang apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan kenyataanya, tapi pada dasarnya apa yang tertakdir itulah yang memang lebih baik untuk kita.
Meski begitu aku tetap punya harapan untuk kedepanya, harapan yang tidak terlalu muluk namun mampu memotivasi kerja kerasku, untuk hasilnya nanti aku serahkan saja sama yang maha tau, setidaknya aku mencoba menjadi manusia yang total dalam berencana dan berusaha dan pada dasarnya apa yang sudah aku alami dan terjadi dalam hidupku sudah menjadi bagian dari tulisaNYA.

Senin, 05 Januari 2015

Terimakasih *Bintang*

Hai ..
Terimakasih untuk kehadiranmu, untuk sejuta warna yang kau beri, untuk banyak hal yang kau bagi.
Aku tidak pernah berencana untuk begitu dekat denganmu, tidak pernah secara sengaja untuk akrab denganmu namun mungkin semesta sudah menuliskan hal itu untuku, untuk kita.
Kau tau bilur bilur yang ada dihatiku perlahan menghilang, memudar dan rasa sakit itupun turut serta sirna. Aku tak pernah dengan sengaja membuatmu sebagai pengobat lara itu, tidak pernah berencana untuk menjadikanmu alasan melupakan kisah lalu.
Kau datang dengan alunan nada yang mendamaikan, dengan simphoni indah yang menenangkan. ya, kau Bintang itu, bintang yang selalu setia ada namun sempat tak terlihat olehku. Kini aku sadar begitu indahnya dirimu yang tak mampu aku jelaskan letak keindahanya. Kau membawa hal yang berbeda, membuatku merasa bersyukur, membuatku merasa beruntung, membuatku merasa ada.
Sempat ku mengingkari rasaku, ku fikir kau sama, ku fikir ini hanya lampiasan semata. Namun aku salah, aku tak pernah merasakan hal ini, aku tidak pernah mengalami hal ini. Kau mampu menggetarkan hati.
Namun biarlah rasa ini, rasa kita bergantung pada sang pengatur detak jantung, kita tidak punya hak untuk menyatukanya sekarang. Kau dan aku hanya harus belajar memperbaiki diri dan jika waktu mengizinkan, pada saatnya nanti biarlah rasa itu melebur, menyatu dalam kebahagiaan yang penuh syukur.