Motto

If I Never Try, I Never Know The Result. God Knows I Worth It

Senin, 14 November 2016

LAMPU

Enggak sadar sih sejak kapan tertarik sama lampu dan sejak kapan suka sama lampu. Seneng aja liat lampu langit-langit kamar sambil muter musik samar-samar, dan suka aja pasang lampu lebih dari satu di kamar bahkan hampir beberapa lampu berjajar. Ya meskipun gak bisa tidur juga sih kalo lampu nyala. 
Kenapa ya? mungkin karena lampu itu seringkali luput dari perhatian, indah banget liat lampu di pinggir jalan tiap kali perjalanan malam tapi yang lebih sering terlihat cuma view sekitar yang terkena sinar lampu jalan.
Tiap liat lampu dimanapun itu, entah dalam perjalanan atau lampu di langit kamar, ada saja sesuatu yang muncul perlahan dalam ingatan dan ada saja sesuatu yang muncul untuk dipaksa jadi tulisan, tapi kebanyakan sih gagal cuma sekedar draft yang tak terealisasikan -_- .  That's why lampu bukan cuma jadi penerangan, tapi juga bahan perenungan.
Lampu itu berbatas waktu, cahayanya tak selalu ada menemanimu tapi sepanjang waktunya selalu ada untuk menerangimu. Lampu tak pernah mengharap hadirnya dirindu karena dia tau mencari penggantinya pun tak butuh banyak waktu. Namun lampu tak peduli itu, dianggap ada ataupun tidak, memberikan sepenuh waktunya untukmu adalah prioritas.
Melalui lampu aku belajar, bagaimana tulus itu menjadi alasan besar seseorang memberikan segala sesuatunya tanpa beban dan mengharap balasan.

Solo, 30 Oktober 2016



Jumat, 28 Oktober 2016

The Elusive Life Story

Mengenalmu itu bukan sesuatu yang luarbiasa, tapi tau tentang ceritamu itu adalah hal yang istimewa. Sepenggal kisah yang sedikit kau curahkan dalam sebait percakapan membuatku belajar apa arti keihlasan, apa arti perjuangan dan apa arti ketulusan. 
Wajar ketika aku sempat menilai bahwasanya kamu hanya sedang bergurau sedang penampilanmu pun sebegitu santai dan pembicaraanmu seringkali tak berantai. 
Ada sesuatu yang terasa namun aku tak berani berkaca. Aku takut ini hanya imajinasi semata. Aku belajar dari waktu, karena waktu yang mengajariku bahwa ada luka tak kasat mata yang membuatku pernah terjatuh begitu hebatnya. Aku belajar dari waktu bahwa segala sesuatu itu bisa berubah dalam waktu yang tak pernah kau sangka. 
Tenang saja aku tak pernah jera, hanya aku sedikit memberi jeda pada hati yang seringkali aku perdaya. 

JIKA RINDU ITU ADA HARUSKAH KU BUNUH PERLAHAN 
SEDANG RINDUKU INI TAK BERTUAN
JIKA AKU TAK BERUCAP TENTANG CINTA BEGITUPUN SANG PEMILIKNYA
MUNGKINKAH AKU DISEBUT PECUNDANG?
SEDANG AKU HANYA MENJAGANYA TETAP BAHAGIA TANPA BEBAN 



Kamis, 01 September 2016

Hello September

September 2016

Halo September, kita bertemu kembali. Entah apa yang akan terjadi kali ini, kejutan apalagi yang menghampiri. Waktu begitu cepat berlalu dan belum juga mampu melangkah mengalahkan waktu. Udara September terasa berbeda, meski semua tak jauh berbeda. Ah ... membingungkan sekali, kalimat seperti apa yang bisa menjelaskanya :D *laugh*.
Sudah berapa cerita terlewati, sudah berapa drama terjadi. Mengulas cerita dan tulisan yang sudah terposting dalam blog ini rasanya baru kemarin, tapi nyatanya aku melewati pergantian digit tahun yang berbeda dan tanpa terasa sudah sampai sejauh ini.
Anyway, aku nulis ini diiringi backsound lagu-lagu kenangan tahun 2014, lagu yang ketika aku putar kapanpun itu, rasanya seperti memutar memori lama di kepalaku, terekam jelas dan tak berbatas. Mungkin hanya aku, atau kalian juga seperti itu. Setiap lagu memiliki kenanganya tersendiri, setiap lagu memiliki ceritanya sendiri.
Ya .. tidak ada cerita yang sia-sia, semua punya makna bahkan cerita yang tak membahagiakan sekalipun. Satu yang perlu dipastikan, aku harus bisa belajar dan tidak mengulang kesalahan. 
September ceria, semoga untuk kita semua. Untukmu, selamat menempuh cerita baru, apapun itu aku doakan yang terbaik untukmu, semoga alloh senantiasa memberkahimu.

Minggu, 22 Mei 2016

Dalam Persimpangan

Tak apa, ini hanya perkara waktu. Sudah cukup jauh terbuang tapi tuhan tau kapan waktu harus berhenti berjuang. Istirahat sebentar lalu lanjutkan perjalanan.
Saat hati diperkuat dengan berbagai pelajaran saat itu juga manusia belajar kehidupan. Semoga aku tak pernah lupa bahwa aku hanyalah manusia, diluar semua asa dan segala sesuatu yang aku usahakan, ada tuhan sang pembuat keputusan.
Tak perlu ragu untuk berjalan dijalan yang tak sama. Bahkan saat kita melupakan doa-doa yang pernah terpanjat, tuhan sudah menyimpanya erat. Aku ... iya aku tak akan pernah tau bagaimana tuhan membuka jalan untuk setiap doaku. Sekarang yang menjadi penguat hatiku hanyalah kepercayaanku pada tuhanku yang tau apa yang terbaik untukku.
Kamu. Tetaplah berjalan kedepan, doaku mengiringi setiap langkahmu. Dengan atau tanpa aku, semua akan baik-baik saja karena tuhan ada bersamamu. Jangan khawatirkan kita. Kau tau tuhan tak akan kehabisan cara untuk menyatukan dia yang menjadi sematan.
Kita seperti ada dalam persimpangan, entah apa yang akan terjadi. Kuatkan hatimu begitupun aku. Jangan pernah salahkan keadaan karena aku yakin ini atas campur tangan tuhan.
Jika, ini hanya jika jalan kita berbeda, satu yang ingin aku katakan, aku berterimakasih pada tuhan yang sudah mempertemukan dan tiada penyesalan meskipun pada akhirnya tak sejalan.

Kamis, 03 Maret 2016

A Viewpoint

Malamku tak lagi sama, sujudku menjadi penanda bergulirnya masa. Mata yang selalu berharap memandang senyuman mereka. Telinga yang selalu berharap mendengar tawa bahagia mereka. Biar ku korbankan beberapa asa yang pernah terlintas. Biar ku sisihkan beberapa harapan yang sempat terbesit jelas.
Tiada lagi pengorbanan yang terasa yang ada hanya syukur atas indahnya ganti yang tiada terkira. Mungkin karena aku selalu meminta dan meminta tanpa mengerti apa yang sudah aku terima. Ini bukan karena keadaan yang berubah dengan apa yang aku inginkan dan semua menjadi sama dengan harapan. Ketahuilah ganti yang terasa indah ini karena sedikit saja aku mampu memaknai segala sesuatunya dalam sudut pandang yang berbeda. Iya hanya sedikit dan itu mampu merubah rasa dan merubah keadaan sama dan lebih baik dari apa yang aku harapkan.
Ketika aku melihat mawar yang indah mungkin aku akan berfikir "Mawar indah itu memiliki duri yang tajam" kalimat dan sudut pandang seperti ini yang membuatku kecewa, kecewa karena pemikiranku sendiri karena duri yang ada pada tangkainya membuatku tidak bisa memetik dan memilikinya. Mungkin akan berbeda ketika aku berfikir "Duri tajam itu ada pada tangkai mawar yang indah" sudut pandang ini membuatku berfikir bahwa aku ataupun orang lain mampu melihat dan menikmati mawar yang indah itu tanpa ada satupun yang mengambilnya. Dalam dua kalimat sederhana itu aku belajar memperbaiki sudut pandang, mana yang mampu membawa pikiran positifku hingga berpengaruh pada suasana hatiku.
Ini belum selesai dan aku masih harus belajar karena aku tau hati itu berfluktuasi,  tidak akan bisa sama. Ibarat gadget dia harus sering di upgrade, lebih baik dan semakin baik bukan untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain.


Senin, 15 Februari 2016

Kehilangan

Aku tidak ingin merasa kehilangan, aku hanya ingin selalu merasakan kehadiran. Tapi apalah aku, siapalah aku yang tidak memiliki apapun yang berwujud kekekalan. Kehilangan menjadi penyadarku saat aku terlalu sibuk dengan duniaku yang sebenarnya bukan milikku.
Ini kali ke-2 aku merasakan kehilangan yang terasa sangat dalam. Aku tidak merasa memilikinya, hanya sekali bertatap dan berbicara akrab. Hanya dalam satu waktu aku mendengar suaranya yang sangat hangat. Aku sadar aku merasa nyaman dengan segala yang dia ucapkan, tidak ada ruang beda antara kita. Pernah aku bercita untuk menemuinya, lebih dekat denganya, bercanda dan berdiskusi dalam banyak tema. Mungkin sekarang semua itu hanya sekedar khayalan. Aku sudah merasa kehilangan.
Aku? siapalah aku. Kita? siapalah kita. Aku dan dia hanya sesama orang asing tanpa hubungan darah, tapi ketulusan, kehangatan dan keramahanya bukanlah sekedar basa-basi. Dia seorang laki-laki asing yang kali pertama aku temui dan saat itu juga aku jatuh cinta. Iya .. jatuh cinta, cinta anak kepada ayahnya. Dia menjadi sosok ayah kedua untukku.
Aku mengira rasa kehilangan ini hanya sebentar. Aku kira hanya butuh sedikit waktu untuk kembali melupakan, karna tidak banyak memori yang aku lewati bersamanya. Aku kira kesedihanku hanya karna hal lain yang mampu mempengaruhi empatiku. Tapi aku salah, aku benar-benar kehilangan dan rasa ini benar-benar dalam. Aku kehilangan ayah ke-dua ku.
Tidak butuh waktu lama tuhan memanggilmu. Salah jika aku terlalu bersedih karna sedikit syukurku, tuhan mengambilmu tanpa sakit yang berarti. Tidak ada yang menyangka kau pergi dengan secepat itu.
Dia orang yang baik, sangat baik bagiku. Dia yang selalu menjaga ibadahnya, mengingatkan anak-anak dan istrinya untuk teguh dalam agamanya, menjadi sosok sederhana meski dalam kecukupan.
Semoga doa ku, doa kami sampai kepadamu dan menjadi hadiah terindah untukmu. aamiin

Kamis, 28 Januari 2016

Justin Bieber - Love Yourself Lyrics





Nemu lagu ini enak di denger aransemenya. Tapi pas merhatiin liriknya aduh banget, bikin sakit hati. :D