Motto

If I Never Try, I Never Know The Result. God Knows I Worth It

Senin, 06 Agustus 2018

Self Reminder

Berbuat baik itu hal mudah yang susah dilakukan 😵.Pada dasarnya nurani manusia pasti lebih condong untuk melakukan hal baik, sederhananya nih ye manusia udah punya signal sendiri saat mau ngelakuin sesuatu, nurani kita selalu menuju ke hal yang baik pun saat sudah terlanjur ngelakuin hal nggak baik pasti akhirnya ada rasa sesal atau mengganjal dalam hati. Ini nih masalahnya, kenapa bisa signal yang alami dikasih sama yang maha kuasa itu kalah sama ego yang kita buat sendiri. 
Namanya juga hidup ye kan, dan dunia ini ladang nya ujian buat mutusin nanti kita lulus apa engga, bukan cuma sekolah aja yang ada ujianya tapi hidup justru lebih banyak ujianya yang kadang banyak nggak kita sadari karena ujianya dalam bentuk kebahagiaan. Manusia itu kalo udah dikasih kebahagiaan suka lupa, suka nggak sadar diri kalau yang dimiliki dan dirasakan cuma sementara dan manusia sering lupa atas semua yang udah dititipkan kalau udah diambil baru deh ngrasa kehilangan. (termasuk saya yang juga dicipta sebagai manusia 😁)
Sebagaimana yang kita tau, dunia ini sebenernya nggak ada apa-apanya dibanding kehidupan setelahnya. Apa yang kita lakukan bakal menjadi akibat setelahnya jadi kalau kita ngalamin sesuatu yang mungkin nggak enak dirasa coba deh cek kali aja ada sesuatu yang pernah kita lakukan sebelumnya, karena hal baik yang kita lakukan sejatinya untuk diri kita dan hal buruk yang kita lakukan akan kembali pada diri kita. (nulis ini sambil ngaca, kayaknya banyak ngelakuin hal gak baik dari pada hal baik-nya 😢)

The last but not least, Happy Monday, may your day be filled with goodness (Nah, ketauan kan nulis ditengah jam kerja 😁)

Biar ngga beku, di teh-in aja dulu ✌

Kamis, 05 April 2018

PENERIMAAN

2 minggu terahir ini lagi suka baca buku yang berkaitan dengan olah rasa, buku-buku yang ditulis dari kisah-kisah nyata yang mampu merubah sedikit banyak mindset saya tentang kehidupan. Apa sih yang dicari dari kehidupan selain kenyamanan dan kebahagiaan dan memang standar bahagia seseorang dengan orang lainya berbeda. Apa yang kadang terlihat membahagiakan untuk orang lain belum tentu membahagiakan untuk kita begitupun sebaliknya.
Bahagia itu tergantung bagaimana kita mengolah rasa dan pada akhirnya penerimaan lah yang membuat kita mampu mensyukuri apa yang sudah menjadi bagian dari kita. Buku itu membuat saya tau bahwa tidak seharusnya kita membandingkan diri kita dengan orang lain, tidak seharusnya kita berfikir bahwa hidup kita tidak sebaik orang lain. Sudah menjadi wajar, saat manusia melihat orang lain lebih beruntung dari kita sampai ada pepatah "rumput tetangga akan terlihat lebih hijau dari rumput kita sendiri" padahal mereka yang kita nilai lebih beruntung pun berfikiran bahwa kita lebih beruntung dari mereka. Karena penilaian atas sesuatu yang ada disekeliling kita hanya tertuju pada apa yang tidak kita punya sedangkan apa yang kita punya tidak kita syukuri keberadaanya yang mungkin merekapun berharap hal yang sama.
Manusia punya waktu-nya masing-masing, pada saatnya kita akan mendapatkan apa yang selalu kita doakan. Bahagia itu tidak berbatas, karena sebagaimanapun manusia diberikan kenikmatan, sebanyak apapun doa dikabulkan, manusia akan selalu merasa kekurangan. Jika bahagia hanya bergantung dari apa yang kita inginkan, tidak akan pernah ada kata "bahagia" yang sesungguhnya.
Manusia dicipta dengan sepaket penciptaan yang sempurna termasuk rezeki dan jalan hidupnya. Tuhan tidak akan pernah salah menempatkan segala sesuatunya. Kelak manusia akan mengerti bagaimana cara Tuhan bekerja menguatkan hati. Remind yourself to  be grateful of your life.
Ini tentang saya yang sedang belajar mengolah rasa dan mensyukuri nikmat yang tak terhitung angka. Pastikan bahagia kita bergantung pada diri kita. Pass banget lagi pengen mawar, biasanya di moment-moment tertentu suka ngasih hadiah sama diri sendiri, suka beli mawar buat apresiasi diri sendiri saat ngrasa ada pencapaian meskipun kecil, makan tepat waktu misalnya :D . Then appreciate yourself every single day.
 

Rabu, 28 Maret 2018

Hai 2018 (Too Late)

Hai ... 
Ketemu lagi di 2018
Banyak yang terlewat sepertinya, i mean ... kisah kisah atau cerita yang mungkin sudah terlupa atau bahkan membekas namun sulit untuk dikupas. 
Tiap kali lama nggak nulis dan akhirnya memulai menulis itu semacam memulai hubungan yang baru, perlu penyesuaian dan tentunya feel yang bikin tulisan mampu dirasakan pembacanya. Tulisan itu "magic" karena apapun yang aku rasakan lalu aku tuangkan dalam tulisan mampu mengurai rasa itu, dan i'll feel better then :).
Biasanya tiap kali nulis sebelum posting ngedraft dulu, benerin benerin dan benerin baru deh dirilis itupun hasilnya masih berantakan, but the point is tulisan itu mampu mewakili saya dan menjadi inspirasi para pembacanya (semoga).
Kali ini niat nulis tapi nggak pake ngedraft dulu karena waktu yang tak selonggar dulu. Semoga masih bisa dinikmati dan menjadi pengingat saya saat tua nanti, lhah apa hubunganya? iya dong, karena tulisan dalam blog ini adalah perjalanan saya dan sampai sekarang kalau lagi unmood nggak tau mau ngapain sering banget buka blog dan twitter buat baca ulang tulisan-tulisan berantakan namun memilki arti mendalam untuk diri saya sendiri tentunya.
Okay cukup prolog-nya :D Then Let's start

SWIPE UP !!!! :p

Senin, 16 Oktober 2017

Close to You

Keyakinan itu datang dalam waktu yang tak pernah terbayangkan. Sekian banyak hal yang tak terhitung menjadi alasan yang menyertai teguhnya memulai perjalanan. Kamu yang selalu membuatku aman dan nyaman meski seringkali aku mempertanyakan.
Aku yang masuk dalam ceritamu dan kamu yang masuk dalam ceritaku dan kita memulai cerita kita. Menjadi bagian cerita dari kita mengharuskanku pun kamu memahami alur cerita tanpa memaksakan kehendak sendiri. Berbagi dengan segala keluh kesah yang ada, menolak dengan cara yang harus ditata.
Mungkin itu seni-nya bersama, ada kala dimana mauku bukan maumu, begitupun mauku bukan maumu, tapi jika semua bisa diselesaikan untuk kebaikan bersama kenapa harus mencari salah diantara dua beda.
Sialnya keyakinan tak selalu membuatku aman dalam segala tantangan. Ada kalanya keyakinan diuji dalam berbagai hal yang membuatku ragu untuk melanjutkan perjalanan. Kamu yang selalu mengembalikan keyakinanku dengan kesungguhan niat yang kau ucapkan.
Sesekali kau bertanya, apa karena masa lalu segala keseriusan terlihat seperti lelucon andalan. Seringkali kau bilang, apa aku terlihat meragu saat berbicara denganmu tentang keseriusan yang sudah aku fikirkan dengan matang.
Bolehkah aku menjawabmu sekarang dan mungkin ini yang kau tunggu saat semua pertanyaamu menggantung di awang dan hanya sekilas terdengar.
Bukan, bukan tentang masalalu apalagi meratapi masalalu. Saat aku terdiam dengan semua kalimatmu yang terasa berat kau ucap, aku berbicara pelan, teramat pelan dan mungkin tidak pernah kau dengar.
Aku bersyukur ada kamu, kamu yang tidak pernah berniat menyiakan waktuku untuk menunggu. Kamu yang tidak pernah memberikan pilihan sulit untukku dan memaksaku untuk memilih dua hal yang teramat sulit untuk ku pilih. Kamu yang tidak pernah menawarkan kesempurnaan namun selalu memberikan kebahagiaan disetiap ucapan yang selalu kau buktikan.

Senin, 08 Mei 2017

Tuesday Poem

Semburat jingga merekah membelah angkasa 
Pesona senja meredup tak bermakna 
Perlahan langkah menderu dalam renungan tanpa asa 
Setapak jalan lalai terlihat nyaris tak kasat mata
Aku menemukan embun yang menyejukan
Setitik saja namum tak pernah hilang di telan surya  
Dia ada dalam perjalanan penuh doa 
Sesekali hanya terlintas dengan rasa ragu akan oase semata 
Menetap dan tak bergeming meski surya bergolak semakin kering 
Untukmu yang tak pernah alpa dalam perjalanan membangun asa 
Kusiapkan ruang terbaik dalam rumah yang akan kau sebut cinta

22 September 1990-F.S


Senin, 14 November 2016

LAMPU

Enggak sadar sih sejak kapan tertarik sama lampu dan sejak kapan suka sama lampu. Seneng aja liat lampu langit-langit kamar sambil muter musik samar-samar, dan suka aja pasang lampu lebih dari satu di kamar bahkan hampir beberapa lampu berjajar. Ya meskipun gak bisa tidur juga sih kalo lampu nyala. 
Kenapa ya? mungkin karena lampu itu seringkali luput dari perhatian, indah banget liat lampu di pinggir jalan tiap kali perjalanan malam tapi yang lebih sering terlihat cuma view sekitar yang terkena sinar lampu jalan.
Tiap liat lampu dimanapun itu, entah dalam perjalanan atau lampu di langit kamar, ada saja sesuatu yang muncul perlahan dalam ingatan dan ada saja sesuatu yang muncul untuk dipaksa jadi tulisan, tapi kebanyakan sih gagal cuma sekedar draft yang tak terealisasikan -_- .  That's why lampu bukan cuma jadi penerangan, tapi juga bahan perenungan.
Lampu itu berbatas waktu, cahayanya tak selalu ada menemanimu tapi sepanjang waktunya selalu ada untuk menerangimu. Lampu tak pernah mengharap hadirnya dirindu karena dia tau mencari penggantinya pun tak butuh banyak waktu. Namun lampu tak peduli itu, dianggap ada ataupun tidak, memberikan sepenuh waktunya untukmu adalah prioritas.
Melalui lampu aku belajar, bagaimana tulus itu menjadi alasan besar seseorang memberikan segala sesuatunya tanpa beban dan mengharap balasan.

Solo, 30 Oktober 2016



Jumat, 28 Oktober 2016

The Elusive Life Story

Mengenalmu itu bukan sesuatu yang luarbiasa, tapi tau tentang ceritamu itu adalah hal yang istimewa. Sepenggal kisah yang sedikit kau curahkan dalam sebait percakapan membuatku belajar apa arti keihlasan, apa arti perjuangan dan apa arti ketulusan. 
Wajar ketika aku sempat menilai bahwasanya kamu hanya sedang bergurau sedang penampilanmu pun sebegitu santai dan pembicaraanmu seringkali tak berantai. 
Ada sesuatu yang terasa namun aku tak berani berkaca. Aku takut ini hanya imajinasi semata. Aku belajar dari waktu, karena waktu yang mengajariku bahwa ada luka tak kasat mata yang membuatku pernah terjatuh begitu hebatnya. Aku belajar dari waktu bahwa segala sesuatu itu bisa berubah dalam waktu yang tak pernah kau sangka. 
Tenang saja aku tak pernah jera, hanya aku sedikit memberi jeda pada hati yang seringkali aku perdaya. 

JIKA RINDU ITU ADA HARUSKAH KU BUNUH PERLAHAN 
SEDANG RINDUKU INI TAK BERTUAN
JIKA AKU TAK BERUCAP TENTANG CINTA BEGITUPUN SANG PEMILIKNYA
MUNGKINKAH AKU DISEBUT PECUNDANG?
SEDANG AKU HANYA MENJAGANYA TETAP BAHAGIA TANPA BEBAN