Motto

If I Never Try, I Never Know The Result. God Knows I Worth It

Kamis, 02 Juli 2015

Pemahaman

Akhir akhir ini tertarik sekali sama topik yang menyangkut “pemahaman” dan “salah paham”. Terkadang kita menilai seseorang hanya dari apa yang dia ucapkan, hanya dari apa yang dia lakukan tanpa mendalami maksud dan niat yang tertanam di dalamnya.
Tak pelak seringkali kita merasa aneh, merasa janggal dan tak jarang seringkali ada yang merasa tersinggung dengan apa yang dikatakan dan dilakukan. Masalah yang menyangkut pemahaman ini tidak akan pernah selesai, tidak akan pernah berakhir selama kehiupan sosial itu ada.
Bercermin pada diri sendiri yang terkadang merasa paling benar dan menyalahkan orang lain ketika apa yang dirasa menjadi raja yang menaklukan logika. Ketika itu terjadi, sebenarnya diri sendiri-lah yang paling salah dan ada di titik paling rendah. Kesalahan yang lebih besar dari rasa paling benar itu adalah kata yang terlanjur terucap ketika logika tak berada di batas sadar. Bisa dipastikan apa yang terucap dalam emosi yang tidak stabil akan menjadi penyesalan dan tidak akan bisa ditarik kembali, karenanya lidah itu lebih tajam dari pedang.
Setelah itu semua, apa sudah merasa puas dan cukup mewakili rasa sakit hati yang tak berdasar itu? Tidak … tapi sebaliknya yang ada hanya rasa gelisah dan ragu pada diri sendiri, kau tau apa itu artinya? Penyesalan, karena kau tak sepenuhnya benar dan dia tak sepenuhnya salah, bahkan kau lah satu-satunya yang salah karena terlalu cepat menafsirkan segala sesuatunya secara sempit. Disini pemahaman diperlukan agar tidak jatuh pada kesalahan paham.
Untukku secara pribadi yang masih belajar mengendalikan diri:
Apa yang sudah kau ucap tidak akan pernah bisa kau tarik, dan apa yang kau tambahkan bahkan kau perbaiki setelahnya, tidak akan menghapus kata yang sudah terucap. Mudahlah untuk berucap tapi pastikan kau bertanggung jawab dengan apa yang kau ucapkan.