Tak
pelak seringkali kita merasa aneh, merasa janggal dan tak jarang seringkali ada
yang merasa tersinggung dengan apa yang dikatakan dan dilakukan. Masalah yang
menyangkut pemahaman ini tidak akan pernah selesai, tidak akan pernah berakhir
selama kehiupan sosial itu ada.
Bercermin
pada diri sendiri yang terkadang merasa paling benar dan menyalahkan orang lain
ketika apa yang dirasa menjadi raja yang menaklukan logika. Ketika itu terjadi,
sebenarnya diri sendiri-lah yang paling salah dan ada di titik paling rendah. Kesalahan
yang lebih besar dari rasa paling benar itu adalah kata yang terlanjur terucap
ketika logika tak berada di batas sadar. Bisa dipastikan apa yang terucap dalam
emosi yang tidak stabil akan menjadi penyesalan dan tidak akan bisa ditarik
kembali, karenanya lidah itu lebih tajam dari pedang.
Setelah
itu semua, apa sudah merasa puas dan cukup mewakili rasa sakit hati yang tak
berdasar itu? Tidak … tapi sebaliknya yang ada hanya rasa gelisah dan ragu pada
diri sendiri, kau tau apa itu artinya? Penyesalan, karena kau tak sepenuhnya
benar dan dia tak sepenuhnya salah, bahkan kau lah satu-satunya yang salah
karena terlalu cepat menafsirkan segala sesuatunya secara sempit. Disini
pemahaman diperlukan agar tidak jatuh pada kesalahan paham.
Untukku
secara pribadi yang masih belajar mengendalikan diri:
Apa
yang sudah kau ucap tidak akan pernah bisa kau tarik, dan apa yang kau
tambahkan bahkan kau perbaiki setelahnya, tidak akan menghapus kata yang sudah
terucap. Mudahlah untuk berucap tapi pastikan kau bertanggung jawab dengan apa
yang kau ucapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar