Ini aku dengan segala yang tuhan titipkan padaku. Ini aku yang
terkadang tanpa sengaja bisa menyakitimu melalui lisan dan tingkahku. Ini aku
yang seringkali tak mendengar nasehatmu karena keegoisanku. Ini aku yang selalu
datang padamu saat hati tak sanggup menahan sedihku.
Ayah dan ibu, percayalah aku mencintaimu sangat mencintaimu, meski
terkadang aku tak mampu menunjukan rasa itu melalui sikapku. Ayah dan ibu,
percayalah apa yang aku lakukan sekarang dan berbagai rencana yang akan
kulakukan mendatang tidak terlepas dari niat untuk membahagiakanmu. Ayah dan
ibu aku membutuhkan keridhoanmu, membutuhkan restumu dalam setiap langkahku.
Maafkan anakmu ini wahai ayah dan ibu-ku, maafkan atas segala
kesalahan yang entah berapa banyak menoreh luka dihati-mu. Maafkan anakmu ini
yang belum mampu memberikan yang terbaik untukmu. Wahai Ayah dan ibu, betapa
bahagianya aku punya orangtua sehebat kalian. Betapa bersyukurnya aku, tuhan
mengizinkanku menjadi anak yang dititipkan pada kalian. Wahai ayah dan ibu
tiada sedikitpun penyesalan pun kekecewaan atas kalian.
Ayah dan ibu, meski kita terpisah jarak. tidak pernah sekalipun aku
melupakan namamu disetiap sujudku. Tidak sekalipun aku melupakan permohonanku
pada tuhan Rabb-ku untuk kesehatan dan panjang umurmu.
Ayah dan ibu, seringkali ku dengar kau berkata ingin aku ada
didekatmu, ingin aku slalu bisa melihatmu dan sering-sering ngobrol denganmu.
Saat pertama aku mendengar itu, aku menolak dan berkata bahwasanya aku perlu
belajar jauh dari mu, menjadi pejuang di kota lain tanpa sedikit-sedikit
mengeluh kepadamu dan engkau mengizinkanku dengan ridhomu. Sudah bertahun-tahun
ternyata aku jauh darimu, wahai ayah dan ibu, dan hanya sesekali aku mampu
menemuimu dan berbicara denganmu. Aku sangat menikmati dunia-ku dan nyaman dengan
segala yang ada disekitarku. Aku belajar mengenal dan memahami sesuatu yang
asing dan sesegera mungkin mampu beradaptasi.
Kini kalian kembali sering berucap ingin aku dekat dengan kalian. Ayah
dan ibu … aku sadar dan paham kalian mulai membutuhkanku. Kalian ingin banyak
bercerita dan bertemu seperti dulu saat aku masih dalam gendonganmu. Ayah dan
ibu… maafkan aku yang tak segera mengerti maksudmu. Aku akan berusaha melakukan
yang kau inginkan wahai ayah dan ibu. Aku akan berusaha melakukan yang terbaik
dan mencoba memberikan yang terbaik untukmu.
Semoga tuhan meridhloi niat-ku ini wahai ayah dan ibu. Dengan seizinya
inshaallah aku mampu lebih sering menemuimu, lebih sering melihatmu, slebih
sering berbicara dan bercanda denganmu.
Tangisku bukan pada penggalan malam
BalasHapusBukan pada rindu di pelupuk senja
Cinta ku...pada doa, untukmu dan untukNYA
:)
HapusHmmmmmmM :(
BalasHapus:)
HapusNjer Ini Pengalaman Juga Kah?/
BalasHapusalmost all yg di posting dalam blog ini adalah pengalaman pribadi, tapi ada juga postingan dari hasil sharing sm temen :)
Hapushappy reading, terimakasih sudah mampir :)
jadi kangen sama org tua :(
BalasHapus:)
Hapus