Motto

If I Never Try, I Never Know The Result. God Knows I Worth It

Rabu, 29 April 2015

Lelucon

Hidup memang punya leluconya sendiri, terkadang apa yang terlihat nyata hanya sekedar  khayalan, seperti melihat oase dipadang pasir. Fatamorgana, cepat sekali berganti sesaat hampir mendekati. Seperti sengaja mempermainkan para pemeran kehidupan yang sedang kehausan, dan hampir menyerah karna keterpaksaan. Memberinya harapan dan kemudian membalikkanya pada kenyataan yang tidak seperti apa yang dibayangkan. 
Dipermainkan? Saya kira tidak, namun memang begitulah hidup berjalan. Menyelipkan lelucon diantara riuhnya keinginan para pemeran kehidupan. Lelucon yang menghidupkan harapan dibatas kemenyerahan. Bukankah harapan itu bahan bakar untuk terus berjalan, bukankah harapan itu armada untuk terus melaju kencang. 
Tersenyum untuk segala lelucon yang mendewasakan meski hati teriris kesakitan. Tersenyum untuk menyembuhkan hati terlebih lagi menenangkan mereka yang mengharapkan dan mendoakan  kita selalu dalam kebahagiaan. 
Terimakasih untuk lelucon yang mendebarkan meski pada akhirnya menjadi bahan candaan dan mengembangkan tawa tak beraturan. 

Just make a perfect Smile



Kinanthi

30 April 2015 
Rasanya ada yang beda hari ini, entah apa yang sudah terjadi entah apa yang sudah terlewati. Sudahlah nikmati hari ini, kau sudah bekerja keras hati, nikmatilah istirahatmu, berdamailah denganku. 
“Kinanthi“ buku yang sedang kubaca hari ini, lembar demi lembar kubuka dan aku berhenti pada halaman ini. Halaman 348, 349, 350, tulisan seorang kinanthi kecil yang kini menjadi Prof. Kinanthi Hope, Ph.D untuk seorang Ajuj. Aku tidak hanya berhenti pada halaman ini, aku masuk dalam setiap kalimatnya, aku merasakan tulisanya.
 
Mengapa kau tetap bergeming di kepalaku dan tak hendak pergi?
Bukankah sudah kupersilahkan kepadamu untuk terbang mengawan? 
Apa kabarmu hari ini? Masihkah sendu matamu itu? Aku tahu kau tak akan terganti. Sekuat apapun kedatangan orang baru pada hidupku, kamu akan selalu menang. 
Semakin jauh dari waktu ketika aku merasa memilikimu, meski aku tak pernah memilikimu. Sekarang tanpa menyalahkan janjimu, aku kehilangan semua kata-katamu. Bahwa aku selamanya bagimu. Bahwa … kau mengembalikanku ke masa itu. Tidakkah aku penting bagimu? Pernahkah kau memikiran sedang apa aku hari ini? Sementara ketika kau mendatangi mimpiku aku menangis. 
Aku merasakan kehadiranmu, saat itu. Aura hatimu. Senyum surgamu. Bahkan, setelah aku tak lagi berharap untuk bertemu, aku tetap menginginkan auramu. Berharap kamu mampir sejenak di bunga tidurku. Sejenak saja, dan itu sudah cukup membuatku menangis. Semakin aku merasa pernah memiliki, semakin keras rasanya kehilangan. Jadi, mana yang lebih baik? 
Tiba-tiba aku ketakutan dan kehilangan pegangan. Kali pertama setelah begitu jauh langkah kakiku dan aku tak pernah ragu atau berhenti. Tiba-tiba aku begitu rapuh dan berharap kau ada disini. Menatapku, mengetahui aku. Memahami apa yang ada di benakku … 
Masih berhakkah aku menemuimu, meluruhkan segala resahku. Mungkin sudah tidak lagi. Atau memang tidak pernah aku memiliki hak untuk itu. Yang pasti aku begitu merindukanmu … berkeinginan merengkuh tanganmu. Menangis dipelukmu. Bisakah? Tentu saja tidak. Kaupun pasti akan menolak. 
Mungkin, ini waktuku untuk melangkah lagi. Entah untuk apa , entah untuk siapa. Yang pasti bukan untuk diriku. 
Bukan mauku, melainkan memang takdir ini mengharuskanku berbuat begitu. Kau begitu kuat … Auramu begitu kuat. Aku sangan rindu … Sangat ingin mendengar hangat suaramu. 
Seperti dulu


“Kinanthi”

Merpati

Biarkan merpati mengepakan sayap dan terbang dengan indahnya. Tanpa perlu terpenjara sangkar emas yang kokoh nan megah yang membatasi. Merpati akan kembali pada ia yang menghidupi pada ia yang memberi arti kepercayaan dan ketulusan hati. Sejauh apapun ia dilepas, sejauh apapun ia terbang, jalan kembali mampu ia temui. Andaipun merpati salah langkah dan terkecoh arah ia akan memahami bagaimana cara kerja hati nurani, yang akan slalu mendesaknya untuk kembali. Lihatlah merpati, dengan kepercayaan dan ketulusan hati ia merasa dimiliki dan memiliki, tanpa rasa seperti dibui.

 

Rabu, 22 April 2015

Nic N Mar

Biasanya setiap minggu itu moodboosternya beda-beda. Kalo berdoa sebelum mengawali pekerjaan atau aktivitas itu si sudah pasti tapi disini moodbooster itu sejenis music, video atau quotation yang bikin suasana hati jadi good mood.  Minggu ini lagi seneng banget muter video “Nic n Mar” mulai dari seri mini drama 1-7 sampai video backsoundnya yang cukup catchy dan easy listening banget. Sampai – sampai ada rekan yang komentar “aduuh mbak itu lagi yang ditonton, gak bosen apa -_-“ haha.
Iya … setiap pagi sebelum memulai aktivitas langsung muter seri mini drama itu beserta 2 video backsoundnya,  karna memang tak cukup waktu lama untuk menuntaskan semua itu dan setelahnya semangat bertambah prima :p. Setiap orang pasti punya moodbooster tersendiri dan pasti punya alasan juga kenapa bisa mempengaruhi suasana hati. Kalo aku suka video itu karna memang actor dan actress nya yang gak biasa selain itu alur cerita gak berlebihan, simple tapi oke banget dan yang paling menarik ada kutipan kutipan yang cukup nge-Jleb dihati :D .
Kutipan-kutipan dalam setiap episode yang menarik itu sengaja aku tulis dalam kertas yang aku tempel di loker meja dan akan aku tulis disini :D .

Di episode pertama sebelum ketemu Mar, Nic bilang seperti ini “ Tentang dua orang yang tidak mencari tapi menemukan”.
Apa iya begitu kah? Apa yang kita cari terkadang tak kunjung kita temukan, tapi ketika kita tak mencari dan focus dengan hal lain kita akan dipertemukan tanpa sengaja tanpa direncana.

Di episode ke-dua saat Nic n Mar minum teh bersama, Mar bilang “Kalo lagi sedih atau nangis, minum teh sambil merem mikirin hal-hal yang baik dan ketika kamu membuka mata things will get better “ and Nic said … “ Tapi ati-ati lho, you pause your fall in love with the eyes closed
Pernahkan saat ngerasain jatuh cinta dan kau menutup mata untuk menghentikanya sejenak?

Di episode ke-tiga saat Mar fitting baju dan membaca pesan dari Nic, ada wanita yang melewati Mar dan berkata “ Kadang lak-laki tidak menyadari betapa istimewa perempuan yang ada disampingnya”.
Nah yang kaya gini-gini nih quote yang paling disukai wanita :p dan untuk laki-laki hargai wanita yang ada disampingmu sebelum kamu memohonya untuk kembali lagi padamu, hehe.

Di episode ke-empat saat Nic n Mar makan pasta, Nic said .. “Kayaknya semakin kesini, semakin sering ketemu orang, semakin susah nyari yang cocok” and Mar said “ya … kalo nyari yang kaya aku sih susaaah :p”
Iya lho … susah juga nyari yang kaya aku, gak ada yang nyamain :p, ya iyalah setiap orang kan diciptakan berbeda, haha J.

Di episode ke-lima saat Nic n Mar ke museum kafka di Praha. Nic said … “He Who Seek Doesn’t Find, He Who Doesn’t Seek Will Be Founded
Kata-kata itu sepertinya kata-kata Kafka yang diucapkan Nic pada Mar meski tidak disebutkan pengarangnya secara eksplisit.
Wait … Kafka itu dulunya seorang Novelis, Cerpenis, Menejer perusahaan juga. Nama lengkapnya adalah Franz Kafka. Dia seorang pujangga nyentrik dari Praha dan setelah wafatnya didirikan museum, namanya museum kafka.
Wanna go there? Paris? Praha? Me too … :D

Di episode ke-enam saat Nic n Mar menaiki kapal Praha. Nic said “ Hubungan dua orang itu gak gampang ya, udah cocok saling kenal, tapi itu aja gak cukup. Nyaman aja gak cukup. They need to share the same dreams they need to watch the same things, membuat semuanya menjadi lebih sederhana”
So? What do you think about it? :p
Iya sepertinya memang begitu… ketika dua orang dengan satu visi dan misi yang sama akan lebih mudah berjalan berdampingan.

Udah itu aja, capek juga ngetiknya :p
Dan ini backsound nya …
When You Are Near – Marion Grace
Far Away – Simon Adams 

dan lirik yang paling aku suka dari far away 

If now
My last chance to make it right
Stand all
Stay with me so we can see the light..

[Reff:]
If I told what I could not say
If I showed all and let you in
If I opened up my heart
And spoke my love for you.
Would you walk with me til the end
When well end up being more than friends
Well go hand in hand
Til you understand
Here I am

Senin, 13 April 2015

The Point is, I Have Given My Best

Aku mencoba hadir sepenuhnya dalam setiap bagian-bagian perjalananku. Vertikal dan Horisontal harus berjalan seimbang dan beriringan. Mencurahkan segala yang ada dan tercipta dalam setiap bagian kehidupan. Dirasa atau tidak, setiap memasuki tahap baru dalam episode kehidupan ada kekuatan dan kemampuan yang diberikan. 
Aku memberikan sepenuhnya rasaku didalamnya, tanpa celah tanpa tapi tanpa kecuali, dalam ketulusan yang tak tergambarkan dengan sempurna dalam ketidak sempurnaan. Menjalaninya dengan kepercayaan sepenuh hati. 
Yaa … I give my best in every part of my life. Melakukan yang terbaik dalam setiap kisah yang menghampiri. Begitupun dengan hadirnya dirimu yang tak pernah kusangka sebelumnya. Harusnya kau tak perlu mempertanyakan kesungguhanku karna tanpa perlu aku berbicara padamu aku sudah memberikan sepenuhnya rasaku. 
Mungkin perhatian dan waktuku tak sepenuhnya ada untukmu namun ketika kau tak cukup mampu mengerti sikapku aku tak akan memaksamu untuk memahamiku. Aku membiarkanmu memarafrasakan dan mengartikan telatahku sesuai kacamatamu. 
Kecewa itu bagian dari resikoku dalam melakukan tugasku. Setidaknya aku sudah melakukan yang terbaik dalam setiap bagianku. Sesuai atau tidak, tuhan memberikan pelajaran berharga dalam hidupku. Entah ketidaksesuaian untuk lebih memperkuatku ataupun kesesuaian yang menunjukan bahwa ketulusan dan kesungguhan itu ada bersama hasil yang jauh lebih membahagiakan.

No Caption Just an Expectation

Bolehkah ku berbicara sedikit saja? Sedikit tentangmu yang selalu mengisi hari-hariku. Bukan karna ragamu yang teramat dekat denganku, bukan karna hadirmu yang selalu ada dalam keseharianku namun karna tutur kata dan bayangmu yang selalu mengisi ruang kosong di hatiku. 
Bolehkah ku berjalan sedikit saja? Sedikit berjalan mendekat padamu yang menghidupkan serpihan semangatku. Bukan karna  raga yang terhitung jarak namun hatiku yang tak ingin membentangkan jarak dengan hatimu. 
Bolehah ku menatap sedikit saja? Sedikit menatap kedalam-mu yang membuat nyaman nuraniku. Bukan untuk menatap matamu namun menatap mata hatimu yang seolah mampu membacaku. 
Bolehkah ku meminta sedikit saja? Sedikit tentangmu yang kuharap nyata ada disisiku, bukan hanya sekedar harapan semu yang datang dan berlalu menepis berjalanya waktu. 
Bolehkah ku memohon sedikit saja? Memohon pada tuhanku akan adanya dirimu dalam hidupku.

Dramatic Choice

Bagaimana jadinya ketika pilihan yang kau anggap sulit itu adalah harapan yang diinginkan banyak orang? Bagaimana jadinya keputusan yang terasa berat kau ambil itu adalah tujuan yang diperjuangkan banyak orang? Ketika kau berada di posisi itu, tidakkah kau mampu bersyukur karena kau diberikan kesempatan yang teramat besar dan berarti bagi sebagian mereka sedangkan kau mengartikan situasi seperti itu menjadi sebuah masalah besar dan membuatmu dilema. 
Tidakkah kau berfikir bahwasanya kau mewakili keinginan mereka, dan kau harus mampu bertanggung jawab dengan apa yang akan kau putuskan dan kau jalankan kedepanya. Apa lagi yang kau keluhkan, apalagi yang kau kurangkan.  
Maju ambil pilihanmu dan bertanggungjawablah dengan keputusanmu. Kau tak akan pernah tau seberapa besar kekuatanmu sebelum kau mencoba berjalan dan bertahan pada lintasan penuh tantangan itu. Berjalanlah melewati kerikil-kerikil itu, kau akan semakin kuat karnanya, jangan hanya berdiam sampai berdarah ditempat yang sama. 
Jalan yang kita tempuh pasti ada ujungnya. Melaui usaha dan keyakinan kita diberikan kewenangan untuk menentukan hasil dari ujung perjalanan.