Hidup
memang punya leluconya sendiri, terkadang apa yang terlihat nyata hanya
sekedar khayalan, seperti melihat oase
dipadang pasir. Fatamorgana, cepat sekali berganti sesaat hampir mendekati. Seperti sengaja mempermainkan para
pemeran kehidupan yang sedang kehausan, dan hampir menyerah karna keterpaksaan.
Memberinya harapan dan kemudian membalikkanya pada kenyataan yang tidak seperti
apa yang dibayangkan.
Dipermainkan?
Saya kira tidak, namun memang begitulah hidup berjalan. Menyelipkan lelucon
diantara riuhnya keinginan para pemeran kehidupan. Lelucon yang menghidupkan
harapan dibatas kemenyerahan. Bukankah harapan itu bahan bakar untuk terus berjalan,
bukankah harapan itu armada untuk terus melaju kencang.
Tersenyum
untuk segala lelucon yang mendewasakan meski hati teriris kesakitan. Tersenyum
untuk menyembuhkan hati terlebih lagi menenangkan mereka yang mengharapkan dan
mendoakan kita selalu dalam kebahagiaan.
Terimakasih untuk lelucon yang mendebarkan meski pada akhirnya menjadi bahan candaan dan mengembangkan tawa tak beraturan.
![]() |
Just make a perfect Smile |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar