Motto

If I Never Try, I Never Know The Result. God Knows I Worth It

Selasa, 22 September 2015

Haturnuhun pisaaaaaaaaaaan :")

Selasa, 23 September 2015

Pulang kerja sore sampai rumah sudah lunglai. Masuk kamar dan dikasur ada paketan atas nama pengirim DESI ANTRI ASTUTI. Sebelum buka sudah hela nafas dalam tanpa senyuman dan mata yang menggenang air.
Buka satu persatu kertas dengan sisa tenaga yang ada dan pada akhirnya aku tak bisa berkata apa-apa. Air mata yang menggenang akhirnya tumpah seketika. Hanya ucapan terimakasih dalam hati untuk dia seorang "DESI ANTRI ASTUTI" sudah membantuku untuk meluapkan segala emosi.


Terimakasih sudah menjadi satu dari yang terbaik dalam hidupku kak :'). Semogaku kebahagiaan dan keberkahan juga selalu bersamamu.
Tenanglah ... kekhawatiranku kupasrahkan pada tuhan yang senantiasa menjagamu. Semoga dihadirkan jodoh terbaik disisimu kak yang senantiasa menjaga dan membahagiakanmu aamiin

iya kak ... akan ku coba mengikutimu, semoga semakin mampu ku mendengar hatiku :')
Sangat indah :")

Akan menjadi pengisi waktu luang dan hari liburku :*

maaf ya kak, aku sempat berbohong kalau tanggal lahirku sudah jauh terlewat. Aku kira kau benar-benar percaya tapi ternyata percayamu hanya acting >.< :*

Terimakasih lagi buat bayi sunsang "ANISAH NURUL KHASANAH"manusia nganyelke tur ngangeni :)

Love you all guys more more and more

Jumat, 18 September 2015

Solo on September

Sudah hampir mendekati pertengahan september dan baru bisa posting, itupun diingetin :).
Halo September ... September ceriaa ... september ceriaa ... milik kita bersama *nyanyi*
September 2015, September yang tidak akan terlupakan. September tahun ini terjadi beberapa perubahan dalam hidupku. Bulan dimana aku harus mulai meninggalkan Solo. Mulai meninggalkan rutinitas dan kebiasaan di Solo. Meninggalkan pertemuan bersama mereka yang selalu ada di Solo. Mulai beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru. Mulai memahami disiplin ilmu dan pekerjaan yang baru. Ya ... meskipun tidak akan jauh beda dengan sebelumnya tapi tetap saja semua akan terasa berbeda. 
Hampir 7 tahun ada di Solo. Banyak kenangan, cerita, pelajaran, selama tinggal di sana. Hela nafas deh ... akhirnya ninggalin Solo. Seminggu sudah berjalan, beraktivitas dan membiasakan diri tanpa Solo. Jujur saja .. seminggu terasa berat, ragaku memang sudah disini, dikota ini, tapi jiwaku masih tertinggal di Solo. Dramatis ...... 
Bagaimanapun hidup harus terus berjalan, keluar dari zona nyaman untuk meluaskan hati dengan segala kemungkinan, dengan segala pelajaran dan yang pasti akan lebih mendewasakan. Tuhan selalu memberikan yang kita butuhkan, dan tuhan tidak akan lepas tangan dalam usaha yang kita lakukan.
Hidup memang untuk belajar dan memahami, tidak akan pernah berhenti sebelum kita benar-benar kembali.
Terimakasih untuk skenario indah yang Kau beri, apapun itu dengan sekuat tenaga akan aku jalani dan semoga hati ini senantiasa mengabdi.

Jumat, 07 Agustus 2015

Teruntuk Ayah dan Ibu


Ini aku dengan segala yang tuhan titipkan padaku. Ini aku yang terkadang tanpa sengaja bisa menyakitimu melalui lisan dan tingkahku. Ini aku yang seringkali tak mendengar nasehatmu karena keegoisanku. Ini aku yang selalu datang padamu saat hati tak sanggup menahan sedihku.
Ayah dan ibu, percayalah aku mencintaimu sangat mencintaimu, meski terkadang aku tak mampu menunjukan rasa itu melalui sikapku. Ayah dan ibu, percayalah apa yang aku lakukan sekarang dan berbagai rencana yang akan kulakukan mendatang tidak terlepas dari niat untuk membahagiakanmu. Ayah dan ibu aku membutuhkan keridhoanmu, membutuhkan restumu dalam setiap langkahku.
Maafkan anakmu ini wahai ayah dan ibu-ku, maafkan atas segala kesalahan yang entah berapa banyak menoreh luka dihati-mu. Maafkan anakmu ini yang belum mampu memberikan yang terbaik untukmu. Wahai Ayah dan ibu, betapa bahagianya aku punya orangtua sehebat kalian. Betapa bersyukurnya aku, tuhan mengizinkanku menjadi anak yang dititipkan pada kalian. Wahai ayah dan ibu tiada sedikitpun penyesalan pun kekecewaan atas kalian.
Ayah dan ibu, meski kita terpisah jarak. tidak pernah sekalipun aku melupakan namamu disetiap sujudku. Tidak sekalipun aku melupakan permohonanku pada tuhan Rabb-ku untuk kesehatan dan panjang umurmu.
Ayah dan ibu, seringkali ku dengar kau berkata ingin aku ada didekatmu, ingin aku slalu bisa melihatmu dan sering-sering ngobrol denganmu. Saat pertama aku mendengar itu, aku menolak dan berkata bahwasanya aku perlu belajar jauh dari mu, menjadi pejuang di kota lain tanpa sedikit-sedikit mengeluh kepadamu dan engkau mengizinkanku dengan ridhomu. Sudah bertahun-tahun ternyata aku jauh darimu, wahai ayah dan ibu, dan hanya sesekali aku mampu menemuimu dan berbicara denganmu. Aku sangat menikmati dunia-ku dan nyaman dengan segala yang ada disekitarku. Aku belajar mengenal dan memahami sesuatu yang asing dan sesegera mungkin mampu beradaptasi.  
Kini kalian kembali sering berucap ingin aku dekat dengan kalian. Ayah dan ibu … aku sadar dan paham kalian mulai membutuhkanku. Kalian ingin banyak bercerita dan bertemu seperti dulu saat aku masih dalam gendonganmu. Ayah dan ibu… maafkan aku yang tak segera mengerti maksudmu. Aku akan berusaha melakukan yang kau inginkan wahai ayah dan ibu. Aku akan berusaha melakukan yang terbaik dan mencoba memberikan yang terbaik untukmu.  
Semoga tuhan meridhloi niat-ku ini wahai ayah dan ibu. Dengan seizinya inshaallah aku mampu lebih sering menemuimu, lebih sering melihatmu, slebih sering berbicara dan bercanda denganmu. 

Dalam Sebuah Perjalanan

13 Juli 2015


Waktunya mudik sebelum lebaran, sengaja dan biasa selalu pulang sore hari usai kerja. Waktu itu travel agak lambat datengnya, mungkin karna arus mudik yang bikin macet didaerah jogja. Travel harusnya dateng jam 17.00, tapi karena macet travel datang pas adzan maghrib jadi bisa membatalkan puasa sebelum berangkat.
Belum sempet shalat maghrib langsung berangkat dan berniat aku jama’ dengan isya sesampainya nanti di resto. Waktu itu travel gak penuh dan harusnya aku ada dikursi tengah tapi aku memilih untuk duduk di kursi paling belakang yang kosong tanpa penumpang lain dan bisa aku tempatin sendiri.
Setibanya di resto dan waktu sudah menunjukkan shalat isya langsung saja menuju ke mushola, disana cm ada dua orang, aku dan salah satu laki2 yang aku gak tau ada di travel mana.
Setelah shalat aku menuju resto untuk makan , kebetulan agak sepi itu resto yg makan Cuma beberapa aja. Aku memilih tempat paling pojok deket TV dan lagi-lagi pengen menyendiri. Pas jalan menuju ke meja, ketemu sama orang yg spertinya td juga ada di musholla, ya sekedar saling melempar senyum saja gak ada obrolan apapun.
Usai makan aku menuju kekasir, dan terjadilah percakapan
Saya :“meja nomer 2 mbak “
kasir : “Sudah dibayar tadi mbak”
(beberapa detik saya bengong, gak paham maksudnya)
Saya : “mbak saya makan sendiri lho, diujung sana dan gak ada orang yg saya kenal disini”
Kasir :”iya mbak, sudah dibayar tadi sama masnya yang pakai baju hitam”
(bengong lagi deh saya ,, sepanjang perjalanan gak sampe ngobrol sama orang sedetik pun, duduk sendiri dan makan pun menyendiri, bagaimana bisa?? Mikir keras)
Saya : “yaudah mbak makasih”
(Berbalik dari kasir sambil celingukan nyari orang berbaju hitam, sepi gak ada orang, tapi diujung ada 2 laki2 yang satu supir travel yg satu laki2 berbaju hitam. Mau gak mau daripada penasaran aku samperin itu orang)
Saya : Mas maaf, tadi apa bayarin makanan saya (dengan nada sedikit tinggi namun tetap sopan, khawatir salah orang)
Masnya : eehh  iyaa mbak (dengan nada ragu dan terkesan segan, myngkin karena nada tinggi saya)
Saya : “kenapa mas? Kok tiba2 bayarin. Tadi habis berapa biar saya ganti”
(pada saat itu saya setengah marah dan gak trima, bukan apa2 dan bukan sok gak mau dibayarin, tapi kita ngobrol aja gak pernah dan ketemu cm sekedar papasan aja, gimana ceritanya langsung bayarin makananku)
Masnya : Gak papa mbak, udah gak usah diganti (dengan wajah gak enak dan terkesan sungkan)
Daripada jadi tontonan orang karena berdebat ya sudahlah, saya ucapkan terimakasih dan pergi berlalu menuju mobil.
Pas mau berangkat baru aku tau, laki-laki itu juga ada di satu travel tapi di kursi paling depan deket drivernya. Dalam hati “oh my GOD ada-ada saja orang jaman sekarang, baik sih tapi bikin orang jantungan”
Pura – pura gak tau dan cuek saja sama masnya tadi, pasang earphone dan kembali tidur berharap pas bangun udah ada didepan rumah.
Sampainya di purwodadi ada yang turun dan kebangun lah saya. Tau-tau masnya ke belakang dan mau pinjam powerbank, kebetulan saya juga gak bawa jadi ya maaf tidak bisa membalas kebaikan saudara :p. Setelah menuju ke kursi depan dia mengambil tas dan kembali ke belakang, bilang mau duduk dibelakang dengan alasan didepan ada penumpang lain. Masa iya saya harus melarang, emang travel siapa, akhirnya dia duduk dibelakang. Beberapa menit saling diam “krik krik krik” gak ada pembicaraan.  
Dia memulai mengklarifikasi “maaf ya mbak bukan bermaksud apa-apa kok tadi Cuma bayarin biasa aja, karena saya terbiasa seperti itu”. Ha?? Ini orang baik banget ya, sampe suka bayarin orang yang gak dia kenal sekalipun -__- . Saya Cuma diem aja sesekali melempar senyum dan kembali merem meski gak tidur.
Sepertinya masnya si krasa kalo aku msih belum bisa menerima alasan dia, alhasil dilanjutlah dia berbicara “saya ini ngerantau mbak, jadi saya terbiasa sok kenal sok deket sama orang, karena diperantuan kalo saya Cuma diam gak bakal cepet punya temen”. Langsung saja saya ngebuka mata, melepas earphone dan menegakkan kursi yang saya turunkan beberapa derajat dan mencoba membalas kalimat dia se santai mungkin.
Dari pembicaraan ternyata  masnya kerja dikalimantan, disalah satu universitas islam disana (lupa tepatnya nama universitasnya, yang pasti yayasan dan ada pesantren nya)dia bekerja sembari melanjutkan pascasarjana di salah satu universitas di Samarinda.  Dia asli Blora yang dulunya juga menempuh S-1 di universitas yang aku tempati namun dengan jurusan yang berbeda dan angkatan satu tahun diatasku.
Awalnya dia mengira aku masih menempuh S-1 padahal salah besar, aku sudah bekerja 2 tahun :D. Mikir juga si, jangan-jangan dia bayarin makan karena ngira aku masih mahasiswa yang belum bekerja, hahaha.
Disela pembicaraan dia menerima telfon dan sepertinya cukup serius. Setelah menutup telfon dan beberapa saat diam, dia kembali bercerita. Ibunya yang barusan telfon, beliau sedang sakit stroke dan sedikit kesusahan untuk berjalan, semoga ibu segera membaik , aamiin J
Berjalanya pembicaraan semua mencair, ternyata dia sangat sopan, berwawasan luas dan tidak ada niat buruk sama sekali hanya saja aku yang salah menangkap maksud baiknya. Darinya aku bisa bercermin bahwasanya terkadang aku terlalu naïf, terlalu percaya diri dengan spekulasi.

Kamis, 02 Juli 2015

Pemahaman

Akhir akhir ini tertarik sekali sama topik yang menyangkut “pemahaman” dan “salah paham”. Terkadang kita menilai seseorang hanya dari apa yang dia ucapkan, hanya dari apa yang dia lakukan tanpa mendalami maksud dan niat yang tertanam di dalamnya.
Tak pelak seringkali kita merasa aneh, merasa janggal dan tak jarang seringkali ada yang merasa tersinggung dengan apa yang dikatakan dan dilakukan. Masalah yang menyangkut pemahaman ini tidak akan pernah selesai, tidak akan pernah berakhir selama kehiupan sosial itu ada.
Bercermin pada diri sendiri yang terkadang merasa paling benar dan menyalahkan orang lain ketika apa yang dirasa menjadi raja yang menaklukan logika. Ketika itu terjadi, sebenarnya diri sendiri-lah yang paling salah dan ada di titik paling rendah. Kesalahan yang lebih besar dari rasa paling benar itu adalah kata yang terlanjur terucap ketika logika tak berada di batas sadar. Bisa dipastikan apa yang terucap dalam emosi yang tidak stabil akan menjadi penyesalan dan tidak akan bisa ditarik kembali, karenanya lidah itu lebih tajam dari pedang.
Setelah itu semua, apa sudah merasa puas dan cukup mewakili rasa sakit hati yang tak berdasar itu? Tidak … tapi sebaliknya yang ada hanya rasa gelisah dan ragu pada diri sendiri, kau tau apa itu artinya? Penyesalan, karena kau tak sepenuhnya benar dan dia tak sepenuhnya salah, bahkan kau lah satu-satunya yang salah karena terlalu cepat menafsirkan segala sesuatunya secara sempit. Disini pemahaman diperlukan agar tidak jatuh pada kesalahan paham.
Untukku secara pribadi yang masih belajar mengendalikan diri:
Apa yang sudah kau ucap tidak akan pernah bisa kau tarik, dan apa yang kau tambahkan bahkan kau perbaiki setelahnya, tidak akan menghapus kata yang sudah terucap. Mudahlah untuk berucap tapi pastikan kau bertanggung jawab dengan apa yang kau ucapkan.

Selasa, 12 Mei 2015

Lost Star

Lagu ini bikin stres juga sepertinya ... haha, bagus liriknya bagus juga musiknya tapi banyak arti, banyak penafsiran. Nyoba ngartiin maksudnya apa ya, arahnya kemana, searching juga sih tapi banyak pendapat juga yang beda - beda.
Kalo secara pribadi saat dengerin lagu ini itu kaya seoarang anak muda yang sedang kehilangan arah. Anak muda yang sedang mencari jati diri, anak muda yang kehilangan cinta dan patah hati. Seorang anak muda yang tidak mau dianggap remeh dan dilihat sebagai pemuda yang hanya bermimpi dan berfantasi. Dalam keterbatasanya dia yakin bahwa apa yang dia tujukan akan sampai. 
Yang pasti lagunya kece banget ... Mood Booster untuk minggu ini :)

Let's Check This Out.

LOST STAR
By Adam Levine

Please don't see just a boy caught up in dreams and fantasies
Please see me reaching out for someone I can't see
Take my hand let's see where we wake up tomorrow
Best laid plans sometimes are just a one night stand
I'd be damned Cupid's demanding back his arrow
So let's get drunk on our tears and

God, tell us the reason youth is wasted on the young
It's hunting season and the lambs are on the run
Searching for meaning
But are we all lost stars, trying to light up the dark?

Who are we? Just a speck of dust within the galaxy?
Woe is me, if we're not careful turns into reality
Don't you dare let our best memories bring you sorrow
Yesterday I saw a lion kiss a deer
Turn the page maybe we'll find a brand new ending
Where we're dancing in our tears and

God, tell us the reason youth is wasted on the young
It's hunting season and the lambs are on the run
Searching for meaning
But are we all lost stars, trying to light up the dark?

I thought I saw you out there crying
I thought I heard you call my name
I thought I heard you out there crying
Just the same

God, give us the reason youth is wasted on the young
It's hunting season and this lamb is on the run
Searching for meaning
But are we all lost stars, trying to light up the dark?

I thought I saw you out there crying
I thought I heard you call my name
I thought I heard you out there crying

But are we all lost stars, trying to light up the dark?
But are we all lost stars, trying to light up the dark?

Minggu, 10 Mei 2015

Kak Des, Izinkan Aku Menyelipkan Namamu Disini yaa :)

Rabu, 6 Mei 2015
Hela nafas dalam. Pejamkan mata. Merasakan detak jantung yang semakin memburu. Menerawang berbagai kemungkinan dalam setiap arah perjalanan.
Pesan dan ucapan dari para sahabat yang membuat pagiku semakin terasa dingin. Iya .. pagi itu seoalah aku membeku sesaat. Membeku karna terenyuh perhatian mereka yang luar biasa dahsyat. Aku tidak pernah bercerita apapun pada mereka tentang hal ini kecuali kak Desi, bahkan mereka yang terlebih dulu tahu hasilnya dibanding aku.
"IKA MASLAHATUN NISA" Nama yang selalu aku tunggu dalam setiap deret nama  mereka yang berjuang
Big Thanks kak :') Supportmu luar biasa
Aamiin ya kak ::') While anyway itu kalimat yang terakhir gak kebaca -__-
Thankyou kakak ... mimpiku hidup bersama semangatmu, semangat kalian  :')
Semakin tersadar bahwasanya dua cabang jalan didepan memiliki arah yang berbeda. “Harus ada yang dikorbankan” kalimat pertama yang muncul memenuhi rongga dada ketika aku membuka mata. Aku selalu menunggu dan aku selalu bahagia ketika namaku ada dideretan nama mereka yang sedang berjuang, mereka yang sedang menggapai mimpi. Tapi kali ini terasa berbeda, agak membingungkan memang tapi sepertinya sinapsis sinapsis diotakku mulai kembali bisa berjalan normal.
Ucapan dan kalimat yang diucapkan para sahabat mengingatkan akan mimpiku dulu. Mereka masih merekam jelas harapan-harapanku itu. Tetapi sepertinya aku sudah hidup dalam mimpi yang sedang aku jalani sekarang, aku sudah jantuh cinta dengan duniaku yang sekarang. “Akuntan” berat sekali untuk dilepas dan terlampau sulit untuk dijalani bersamaan.
Meeting Audit Due Diligence untuk  Merger BKK Se-Jateng di Kantor Gubernur Semarang . Masihkah akan  terulang? :")
Sudahlah – sudahlah memang harus begitu, harus mengorbankan sesuatu yang berharga untuk sesuatu yang luarbiasa. Toh ini bukan semata-mata untukku tapi untuk kebaikan banyak orang. Bukankah bahagia yang sesungguhnya itu ketika kita juga mampu membahagiakan banyak orang.

Kak Desi … Kau tau kan, kau orang pertama yang aku ceritakan tentang rencanaku ini. Kau yang aku ceritakan bagaimana pontang-pantingnya menyusun dan mengumpulkan berkas. Kau yang aku ceritakan bagaimana nervous-nya ketika aku telat dan betapa susahnya soal-soal itu. Kau tau kan alasan aku tidak memberi tahu orang tua-ku tentang rencana ini. Aku tidak ingin mereka khawatir anaknya berjuang sendiri, aku tidak ingin mereka kecewa jika anaknya gagal lagi. Sekarang setelah semua berlalu dan setelah aku mampu bercerita dengan mereka, betapa mendukungnya mereka dengan rencana itu, semangat mereka melebihi semangatku kak. Sedang aku masih harus berjuang merelakan “akuntan”.
Kak Desi … Terimakasih untuk telinga yang selalu mau mendegar. Terimakasih untuk waktu yang kau luangkan. Terimakasih untuk nasihat yang berulangkali harus kau ucapkan. Terimakasih untuk mengajakku ke tempat-tempat nongkrong kece yang kau rekomendasikan saat aku merasa bosan dan butuh sekedar cerita dengan santai. Terimakasih untuk tidak bosan atas semua cerita dan curhatku dalam hal apapun itu. Entah apa yang akan kuceritakan pada anak2-ku kelak tentangmu kak. Seorang “Single Fighter”  yang super setrong maybe?. :D
No Words can explain how thankful iam kak 

Rabu, 29 April 2015

Lelucon

Hidup memang punya leluconya sendiri, terkadang apa yang terlihat nyata hanya sekedar  khayalan, seperti melihat oase dipadang pasir. Fatamorgana, cepat sekali berganti sesaat hampir mendekati. Seperti sengaja mempermainkan para pemeran kehidupan yang sedang kehausan, dan hampir menyerah karna keterpaksaan. Memberinya harapan dan kemudian membalikkanya pada kenyataan yang tidak seperti apa yang dibayangkan. 
Dipermainkan? Saya kira tidak, namun memang begitulah hidup berjalan. Menyelipkan lelucon diantara riuhnya keinginan para pemeran kehidupan. Lelucon yang menghidupkan harapan dibatas kemenyerahan. Bukankah harapan itu bahan bakar untuk terus berjalan, bukankah harapan itu armada untuk terus melaju kencang. 
Tersenyum untuk segala lelucon yang mendewasakan meski hati teriris kesakitan. Tersenyum untuk menyembuhkan hati terlebih lagi menenangkan mereka yang mengharapkan dan mendoakan  kita selalu dalam kebahagiaan. 
Terimakasih untuk lelucon yang mendebarkan meski pada akhirnya menjadi bahan candaan dan mengembangkan tawa tak beraturan. 

Just make a perfect Smile



Kinanthi

30 April 2015 
Rasanya ada yang beda hari ini, entah apa yang sudah terjadi entah apa yang sudah terlewati. Sudahlah nikmati hari ini, kau sudah bekerja keras hati, nikmatilah istirahatmu, berdamailah denganku. 
“Kinanthi“ buku yang sedang kubaca hari ini, lembar demi lembar kubuka dan aku berhenti pada halaman ini. Halaman 348, 349, 350, tulisan seorang kinanthi kecil yang kini menjadi Prof. Kinanthi Hope, Ph.D untuk seorang Ajuj. Aku tidak hanya berhenti pada halaman ini, aku masuk dalam setiap kalimatnya, aku merasakan tulisanya.
 
Mengapa kau tetap bergeming di kepalaku dan tak hendak pergi?
Bukankah sudah kupersilahkan kepadamu untuk terbang mengawan? 
Apa kabarmu hari ini? Masihkah sendu matamu itu? Aku tahu kau tak akan terganti. Sekuat apapun kedatangan orang baru pada hidupku, kamu akan selalu menang. 
Semakin jauh dari waktu ketika aku merasa memilikimu, meski aku tak pernah memilikimu. Sekarang tanpa menyalahkan janjimu, aku kehilangan semua kata-katamu. Bahwa aku selamanya bagimu. Bahwa … kau mengembalikanku ke masa itu. Tidakkah aku penting bagimu? Pernahkah kau memikiran sedang apa aku hari ini? Sementara ketika kau mendatangi mimpiku aku menangis. 
Aku merasakan kehadiranmu, saat itu. Aura hatimu. Senyum surgamu. Bahkan, setelah aku tak lagi berharap untuk bertemu, aku tetap menginginkan auramu. Berharap kamu mampir sejenak di bunga tidurku. Sejenak saja, dan itu sudah cukup membuatku menangis. Semakin aku merasa pernah memiliki, semakin keras rasanya kehilangan. Jadi, mana yang lebih baik? 
Tiba-tiba aku ketakutan dan kehilangan pegangan. Kali pertama setelah begitu jauh langkah kakiku dan aku tak pernah ragu atau berhenti. Tiba-tiba aku begitu rapuh dan berharap kau ada disini. Menatapku, mengetahui aku. Memahami apa yang ada di benakku … 
Masih berhakkah aku menemuimu, meluruhkan segala resahku. Mungkin sudah tidak lagi. Atau memang tidak pernah aku memiliki hak untuk itu. Yang pasti aku begitu merindukanmu … berkeinginan merengkuh tanganmu. Menangis dipelukmu. Bisakah? Tentu saja tidak. Kaupun pasti akan menolak. 
Mungkin, ini waktuku untuk melangkah lagi. Entah untuk apa , entah untuk siapa. Yang pasti bukan untuk diriku. 
Bukan mauku, melainkan memang takdir ini mengharuskanku berbuat begitu. Kau begitu kuat … Auramu begitu kuat. Aku sangan rindu … Sangat ingin mendengar hangat suaramu. 
Seperti dulu


“Kinanthi”

Merpati

Biarkan merpati mengepakan sayap dan terbang dengan indahnya. Tanpa perlu terpenjara sangkar emas yang kokoh nan megah yang membatasi. Merpati akan kembali pada ia yang menghidupi pada ia yang memberi arti kepercayaan dan ketulusan hati. Sejauh apapun ia dilepas, sejauh apapun ia terbang, jalan kembali mampu ia temui. Andaipun merpati salah langkah dan terkecoh arah ia akan memahami bagaimana cara kerja hati nurani, yang akan slalu mendesaknya untuk kembali. Lihatlah merpati, dengan kepercayaan dan ketulusan hati ia merasa dimiliki dan memiliki, tanpa rasa seperti dibui.

 

Rabu, 22 April 2015

Nic N Mar

Biasanya setiap minggu itu moodboosternya beda-beda. Kalo berdoa sebelum mengawali pekerjaan atau aktivitas itu si sudah pasti tapi disini moodbooster itu sejenis music, video atau quotation yang bikin suasana hati jadi good mood.  Minggu ini lagi seneng banget muter video “Nic n Mar” mulai dari seri mini drama 1-7 sampai video backsoundnya yang cukup catchy dan easy listening banget. Sampai – sampai ada rekan yang komentar “aduuh mbak itu lagi yang ditonton, gak bosen apa -_-“ haha.
Iya … setiap pagi sebelum memulai aktivitas langsung muter seri mini drama itu beserta 2 video backsoundnya,  karna memang tak cukup waktu lama untuk menuntaskan semua itu dan setelahnya semangat bertambah prima :p. Setiap orang pasti punya moodbooster tersendiri dan pasti punya alasan juga kenapa bisa mempengaruhi suasana hati. Kalo aku suka video itu karna memang actor dan actress nya yang gak biasa selain itu alur cerita gak berlebihan, simple tapi oke banget dan yang paling menarik ada kutipan kutipan yang cukup nge-Jleb dihati :D .
Kutipan-kutipan dalam setiap episode yang menarik itu sengaja aku tulis dalam kertas yang aku tempel di loker meja dan akan aku tulis disini :D .

Di episode pertama sebelum ketemu Mar, Nic bilang seperti ini “ Tentang dua orang yang tidak mencari tapi menemukan”.
Apa iya begitu kah? Apa yang kita cari terkadang tak kunjung kita temukan, tapi ketika kita tak mencari dan focus dengan hal lain kita akan dipertemukan tanpa sengaja tanpa direncana.

Di episode ke-dua saat Nic n Mar minum teh bersama, Mar bilang “Kalo lagi sedih atau nangis, minum teh sambil merem mikirin hal-hal yang baik dan ketika kamu membuka mata things will get better “ and Nic said … “ Tapi ati-ati lho, you pause your fall in love with the eyes closed
Pernahkan saat ngerasain jatuh cinta dan kau menutup mata untuk menghentikanya sejenak?

Di episode ke-tiga saat Mar fitting baju dan membaca pesan dari Nic, ada wanita yang melewati Mar dan berkata “ Kadang lak-laki tidak menyadari betapa istimewa perempuan yang ada disampingnya”.
Nah yang kaya gini-gini nih quote yang paling disukai wanita :p dan untuk laki-laki hargai wanita yang ada disampingmu sebelum kamu memohonya untuk kembali lagi padamu, hehe.

Di episode ke-empat saat Nic n Mar makan pasta, Nic said .. “Kayaknya semakin kesini, semakin sering ketemu orang, semakin susah nyari yang cocok” and Mar said “ya … kalo nyari yang kaya aku sih susaaah :p”
Iya lho … susah juga nyari yang kaya aku, gak ada yang nyamain :p, ya iyalah setiap orang kan diciptakan berbeda, haha J.

Di episode ke-lima saat Nic n Mar ke museum kafka di Praha. Nic said … “He Who Seek Doesn’t Find, He Who Doesn’t Seek Will Be Founded
Kata-kata itu sepertinya kata-kata Kafka yang diucapkan Nic pada Mar meski tidak disebutkan pengarangnya secara eksplisit.
Wait … Kafka itu dulunya seorang Novelis, Cerpenis, Menejer perusahaan juga. Nama lengkapnya adalah Franz Kafka. Dia seorang pujangga nyentrik dari Praha dan setelah wafatnya didirikan museum, namanya museum kafka.
Wanna go there? Paris? Praha? Me too … :D

Di episode ke-enam saat Nic n Mar menaiki kapal Praha. Nic said “ Hubungan dua orang itu gak gampang ya, udah cocok saling kenal, tapi itu aja gak cukup. Nyaman aja gak cukup. They need to share the same dreams they need to watch the same things, membuat semuanya menjadi lebih sederhana”
So? What do you think about it? :p
Iya sepertinya memang begitu… ketika dua orang dengan satu visi dan misi yang sama akan lebih mudah berjalan berdampingan.

Udah itu aja, capek juga ngetiknya :p
Dan ini backsound nya …
When You Are Near – Marion Grace
Far Away – Simon Adams 

dan lirik yang paling aku suka dari far away 

If now
My last chance to make it right
Stand all
Stay with me so we can see the light..

[Reff:]
If I told what I could not say
If I showed all and let you in
If I opened up my heart
And spoke my love for you.
Would you walk with me til the end
When well end up being more than friends
Well go hand in hand
Til you understand
Here I am

Senin, 13 April 2015

The Point is, I Have Given My Best

Aku mencoba hadir sepenuhnya dalam setiap bagian-bagian perjalananku. Vertikal dan Horisontal harus berjalan seimbang dan beriringan. Mencurahkan segala yang ada dan tercipta dalam setiap bagian kehidupan. Dirasa atau tidak, setiap memasuki tahap baru dalam episode kehidupan ada kekuatan dan kemampuan yang diberikan. 
Aku memberikan sepenuhnya rasaku didalamnya, tanpa celah tanpa tapi tanpa kecuali, dalam ketulusan yang tak tergambarkan dengan sempurna dalam ketidak sempurnaan. Menjalaninya dengan kepercayaan sepenuh hati. 
Yaa … I give my best in every part of my life. Melakukan yang terbaik dalam setiap kisah yang menghampiri. Begitupun dengan hadirnya dirimu yang tak pernah kusangka sebelumnya. Harusnya kau tak perlu mempertanyakan kesungguhanku karna tanpa perlu aku berbicara padamu aku sudah memberikan sepenuhnya rasaku. 
Mungkin perhatian dan waktuku tak sepenuhnya ada untukmu namun ketika kau tak cukup mampu mengerti sikapku aku tak akan memaksamu untuk memahamiku. Aku membiarkanmu memarafrasakan dan mengartikan telatahku sesuai kacamatamu. 
Kecewa itu bagian dari resikoku dalam melakukan tugasku. Setidaknya aku sudah melakukan yang terbaik dalam setiap bagianku. Sesuai atau tidak, tuhan memberikan pelajaran berharga dalam hidupku. Entah ketidaksesuaian untuk lebih memperkuatku ataupun kesesuaian yang menunjukan bahwa ketulusan dan kesungguhan itu ada bersama hasil yang jauh lebih membahagiakan.

No Caption Just an Expectation

Bolehkah ku berbicara sedikit saja? Sedikit tentangmu yang selalu mengisi hari-hariku. Bukan karna ragamu yang teramat dekat denganku, bukan karna hadirmu yang selalu ada dalam keseharianku namun karna tutur kata dan bayangmu yang selalu mengisi ruang kosong di hatiku. 
Bolehkah ku berjalan sedikit saja? Sedikit berjalan mendekat padamu yang menghidupkan serpihan semangatku. Bukan karna  raga yang terhitung jarak namun hatiku yang tak ingin membentangkan jarak dengan hatimu. 
Bolehah ku menatap sedikit saja? Sedikit menatap kedalam-mu yang membuat nyaman nuraniku. Bukan untuk menatap matamu namun menatap mata hatimu yang seolah mampu membacaku. 
Bolehkah ku meminta sedikit saja? Sedikit tentangmu yang kuharap nyata ada disisiku, bukan hanya sekedar harapan semu yang datang dan berlalu menepis berjalanya waktu. 
Bolehkah ku memohon sedikit saja? Memohon pada tuhanku akan adanya dirimu dalam hidupku.

Dramatic Choice

Bagaimana jadinya ketika pilihan yang kau anggap sulit itu adalah harapan yang diinginkan banyak orang? Bagaimana jadinya keputusan yang terasa berat kau ambil itu adalah tujuan yang diperjuangkan banyak orang? Ketika kau berada di posisi itu, tidakkah kau mampu bersyukur karena kau diberikan kesempatan yang teramat besar dan berarti bagi sebagian mereka sedangkan kau mengartikan situasi seperti itu menjadi sebuah masalah besar dan membuatmu dilema. 
Tidakkah kau berfikir bahwasanya kau mewakili keinginan mereka, dan kau harus mampu bertanggung jawab dengan apa yang akan kau putuskan dan kau jalankan kedepanya. Apa lagi yang kau keluhkan, apalagi yang kau kurangkan.  
Maju ambil pilihanmu dan bertanggungjawablah dengan keputusanmu. Kau tak akan pernah tau seberapa besar kekuatanmu sebelum kau mencoba berjalan dan bertahan pada lintasan penuh tantangan itu. Berjalanlah melewati kerikil-kerikil itu, kau akan semakin kuat karnanya, jangan hanya berdiam sampai berdarah ditempat yang sama. 
Jalan yang kita tempuh pasti ada ujungnya. Melaui usaha dan keyakinan kita diberikan kewenangan untuk menentukan hasil dari ujung perjalanan.

Kamis, 26 Maret 2015

Hai Salam Kenalku Untuk Kalian

Hai Alam, apa kabarmu? Lama sekali aku tidak menyapamu. Entah bagaimana aku mengatur jadwal hariku hingga aku belum mampu bercengkrama denganmu. Pulang ke kampung halaman di setiap libur panjang yang sebenarnya tak panjang. Memilih untuk mengistirahatkan raga di setiap akhir pekan. Membaca artikel, buku komedi atau novel fiksi dan buku motivasi untuk sekedar mengembalikan mood dan brain recharging setelan 5 hari melakukan rutinitas pekerjaan. Gagal mengikuti acara alam yang terkadang bertabrakan dengan tugas luar kota yang datang secara dadakan.
Ya … setidaknya cukup senang lah melihat foto- foto mereka yang mesra dengan alam. Turut merasakan bahagia ketika mampu bercengkrama denganya. Diakhir minggu yang juga terselip tanggal merah, setiap media social yang aku buka didominasi oleh postingan mereka yang camping, climbing, snorkeling dan diving.
Bahkan teman teman terdekat pun juga menghabiskan weekend dan tanggal merah untuk melakukan pendakian. Si Wulan memilih untuk muncak di Gunung Lawu bersama rekan kampusnya. Desi yang memutuskan untuk melakukan pendakian di Gunung Merbabu bersama rekan kantornya. Saya cukup mendoakan mereka selamat dan bahagia sampai puncak pendakiannya -_- .  Agak ragu sih sama wulan kalo bisa sampai puncak, badanya sih oke, posturnya terlihat tangguh tapi gampang sekali kecapean, keujanan aja flu, haha. Untuk menyemangati aku bilang sama dia “kalau kamu bisa sampai puncak, aku traktir makan siang tapi harus ada buktinya” dan dia Deal dengan perjanjianya. Mereka berangkat dan memulai pendakian di hari Sabtu.
Hari Minggu Desi kembali dengan wajah berseri-seri, kepuasan yang tak terlukis setelah menaklukan merbabu untuk pertama kali, menceritakan setiap detail perjalanan dan pesona alam yang seakan membuatku berimajinasi. Hari senin dikantor dan aku tidak menemukan Wulan, ternyata sesuai dengan dugaanku dia “TEPAR” berjuang menaklukan Lawu, hahahahahaha. Kabar baiknya dia mampu sampai puncak meski harus bolos sehari untuk istirahat.


Anyway, So Thankful untuk oleh – olehnya yaaa :’)



Haturnuhun kak ... Salam Kenal Merbabu ... really happy :) love you more

Haturnuhun juga Wulaaaan .... Salam kenal Puncak Lawu

Haturnuhun pisan nya …. It’s So Touching, Right !!! :’) Meski kakiku belum sempat menginjakkan puncak Merbabu dan Lawu setidaknya namaku kalian tulis dan kalian bawa sampai puncak sana. Salam kenal puncak Lawu dan Merbabu, Wanna Go There So Much More. Kalian Luar Biasa ……. 

How Thankful I am

Mungkin tak semua orang mampu mengekspresikan rasanya. Tak semua orang mampu melakukan hal-hal kecil yang sebenarnya sangat terasa begitu berharga bagi penerimanya. Sesuatu yang sangat sederhana namun juga sangat membahagiakan lebih dari sekedar materi yang mampu lenyap seketika tanpa arti nyata.
Bukan berarti juga mereka yang tak mampu mengekspresikan rasa tak punya rasa lebih pada kita, hanya saja mereka menggunakan cara yang berbeda tanpa kita mengetahuinya. Mungkin dengan doa disetiap sujudnya, dengan senyum disetiap ia melihat mata kita, disetiap harapan – harapan indah disetiap pertemuanya dengan kita. Tuhan menciptakan beragam hati yang penuh misteri dengan sikap yang tak mudah kita mengerti.
Banyak hal yang mampu kita resapi dari keberadaan mereka yang terkasih dalam hidup ini. Kedatangan dan pertemuan dengan mereka yang tidak semata kebetulan tapi memang dengan campur tangan tuhan kita dipertemukan. Rasa terimakasih untuk setiap sapaan pagi yang sangat menenangkan hati. Setiap obrolan ringan namun menghangatkan. Setiap candaan yang semakin merekatkan.