Motto

If I Never Try, I Never Know The Result. God Knows I Worth It

Kamis, 26 Maret 2015

Hai Salam Kenalku Untuk Kalian

Hai Alam, apa kabarmu? Lama sekali aku tidak menyapamu. Entah bagaimana aku mengatur jadwal hariku hingga aku belum mampu bercengkrama denganmu. Pulang ke kampung halaman di setiap libur panjang yang sebenarnya tak panjang. Memilih untuk mengistirahatkan raga di setiap akhir pekan. Membaca artikel, buku komedi atau novel fiksi dan buku motivasi untuk sekedar mengembalikan mood dan brain recharging setelan 5 hari melakukan rutinitas pekerjaan. Gagal mengikuti acara alam yang terkadang bertabrakan dengan tugas luar kota yang datang secara dadakan.
Ya … setidaknya cukup senang lah melihat foto- foto mereka yang mesra dengan alam. Turut merasakan bahagia ketika mampu bercengkrama denganya. Diakhir minggu yang juga terselip tanggal merah, setiap media social yang aku buka didominasi oleh postingan mereka yang camping, climbing, snorkeling dan diving.
Bahkan teman teman terdekat pun juga menghabiskan weekend dan tanggal merah untuk melakukan pendakian. Si Wulan memilih untuk muncak di Gunung Lawu bersama rekan kampusnya. Desi yang memutuskan untuk melakukan pendakian di Gunung Merbabu bersama rekan kantornya. Saya cukup mendoakan mereka selamat dan bahagia sampai puncak pendakiannya -_- .  Agak ragu sih sama wulan kalo bisa sampai puncak, badanya sih oke, posturnya terlihat tangguh tapi gampang sekali kecapean, keujanan aja flu, haha. Untuk menyemangati aku bilang sama dia “kalau kamu bisa sampai puncak, aku traktir makan siang tapi harus ada buktinya” dan dia Deal dengan perjanjianya. Mereka berangkat dan memulai pendakian di hari Sabtu.
Hari Minggu Desi kembali dengan wajah berseri-seri, kepuasan yang tak terlukis setelah menaklukan merbabu untuk pertama kali, menceritakan setiap detail perjalanan dan pesona alam yang seakan membuatku berimajinasi. Hari senin dikantor dan aku tidak menemukan Wulan, ternyata sesuai dengan dugaanku dia “TEPAR” berjuang menaklukan Lawu, hahahahahaha. Kabar baiknya dia mampu sampai puncak meski harus bolos sehari untuk istirahat.


Anyway, So Thankful untuk oleh – olehnya yaaa :’)



Haturnuhun kak ... Salam Kenal Merbabu ... really happy :) love you more

Haturnuhun juga Wulaaaan .... Salam kenal Puncak Lawu

Haturnuhun pisan nya …. It’s So Touching, Right !!! :’) Meski kakiku belum sempat menginjakkan puncak Merbabu dan Lawu setidaknya namaku kalian tulis dan kalian bawa sampai puncak sana. Salam kenal puncak Lawu dan Merbabu, Wanna Go There So Much More. Kalian Luar Biasa ……. 

How Thankful I am

Mungkin tak semua orang mampu mengekspresikan rasanya. Tak semua orang mampu melakukan hal-hal kecil yang sebenarnya sangat terasa begitu berharga bagi penerimanya. Sesuatu yang sangat sederhana namun juga sangat membahagiakan lebih dari sekedar materi yang mampu lenyap seketika tanpa arti nyata.
Bukan berarti juga mereka yang tak mampu mengekspresikan rasa tak punya rasa lebih pada kita, hanya saja mereka menggunakan cara yang berbeda tanpa kita mengetahuinya. Mungkin dengan doa disetiap sujudnya, dengan senyum disetiap ia melihat mata kita, disetiap harapan – harapan indah disetiap pertemuanya dengan kita. Tuhan menciptakan beragam hati yang penuh misteri dengan sikap yang tak mudah kita mengerti.
Banyak hal yang mampu kita resapi dari keberadaan mereka yang terkasih dalam hidup ini. Kedatangan dan pertemuan dengan mereka yang tidak semata kebetulan tapi memang dengan campur tangan tuhan kita dipertemukan. Rasa terimakasih untuk setiap sapaan pagi yang sangat menenangkan hati. Setiap obrolan ringan namun menghangatkan. Setiap candaan yang semakin merekatkan.

Welcome A New Hello

Ini benar-benar luarbiasa tuhan, bertubi-tubi penguatan yang kau tanamkan. Bertubi-tubi peringatan yang kau berikan dan bertubi tubi kebesaran yang kau perlihatkan. Pecahan kaca yang terberai dan terurai itu mungkin akan melukai, karenanya aku belajar hati-hati, karenanya aku belajar teliti. Kau mampu membalik semua secepat yang kau mau dan aku tau semua itu karna kau ingin mengujiku. Aku sungguh tak mengerti bagaimana kau mencipta hati yang penuh dengan teka teki. Membalik perkara yang tak mampu aku prediksi.
Aku tak pernah menyesali apa yang sudah terjadi, hanya aku ingin mengerti arti segala hal yang aku lalui. Aku tak memohon untuk kau ringankan beban ini hanya aku meminta untuk kau kuatkan pundak ini. Beruntungnya aku karna kau selalu melembutkan hati ketika ego menggelayut dan meninggi di puncak emosi. Keindahan yang tak pernah aku sesali, ketika alasan membela diri dan lebih kepada berbalik menyakiti tertahan dan memilih untuk berdiam meredam emosi hingga aku mampu berbicara pelan dan bersikap elegantly. Membiarkan segala keburukan yang mereka perjuangkan mati-matian seolah menjadi kebenaran yang mutlak dan hakiki.
Aku diam bukan karna sengaja membiarkan mereka larut dalam kebenaran yang salah, percuma jika aku berbicara sedang hati mereka masih membuta dan tak sedikitpun merasa bersalah. Ketika mereka mulai tersadar dan kembali mencari untuk hal yang sudah aku buang pergi, hanya satu yang ingin kuungkap dan akan kuulang beberapa kali. “Segala sesuatu yang kau mulai dengan salah pun akan berakhir dengan masalah”.
Ini aku dengan banyak kurang dan sedikit lebihku. Aku yang akan berjalan kedepan tanpa berbalik kebelakang. Aku yang akan menyapa dia yang ada didepan mata dengan segala niat yang sudah tertata. Sekali lagi, aku tak menyesali yang sudah terjadi namun hal itu yang membuatku belajar dan semakin memperbaiki diri. Memberikan yang terbaik, menjaga sepenuh hati, mencintai dan menyayangi setulus hati, mencurahkan jiwa dan ragaku untuk dia yang menjadi masa depanku.

Minggu, 22 Maret 2015

Bintang Hidup

Iseng buka-buka file lama, gak sengaja nemu satu lagu yang gak begitu familiar tapi enak didengar. Poinya sih pada lirik nya yg lumayan ngena , haha :p. Semoga aku bisa seperti itu dan mendapatkan yang seperti itu juga :) aamiin.
Let's Check This Out

BINTANG HIDUPKU
By Ipank

Aku slalu bernyanyi
Lagu yang engkau ciptakan
Kau nyanyikan...
Dan aku slalu ikuti
Semua cerita tentangmu
Hari-harimu...
Kau jadi inspirasiku
Semangat Hidup...
Dikala aku sedih
Dikala aku senang
Saat sendiri dan kesepian...
Kau bintang
Di hatiku...
Apapun yang kau lakukan
Baik dan buruk bagiku
Tetap indah...
Tak satupun alasan
Untuk melupakanmu
Meninggalkanmu...
Aku selalu
Berdiri
Menunggumu...
Dikala engkau terbang
Dikala engkau jatuh
Sampai mati ku kan tetap setia...
Aku selalu
Berdiri
Di blakangmu...
Di kala kau dipuja
Di kala kau dihina
Sampai mati ku kan tetap membela...
Kau Bintang
Di Hatiku...
Kau lah
Superstarku....



Rabu, 11 Maret 2015

KarenaNya Rasaku Ada

Aku ingin menguapkan rasa, sebagaimana embun yang menyejukan pagi, membawa butiran-butiran air yang menenangkan hati. Aku ingin melukiskan rasa sebagaimana pelangi dengan pesonanya, membawa warna yang membuai setiap mata. Aku ingin mensyairkan rasa, sebagaimana pujangga yang mencipta kata-kata indah penuh makna. 
Aku ingin mengungkapkan rasa tanpa kau memintaku untuk bicara. Aku ingin meyakinkan rasa tanpa menunggu kau melakukannya. Aku melakuknya karna rasa, rasaku yang tak perlu kau paksa namun ia berjalan sama dengan yang kau rasa. Aku tak mau bicara tapi berharap kau mampu merasakanya. Egois? Tidak, aku hanya menjaga rasamu agar tetap sama seperti awal ia hadir menyapa. Rasa yang murni karnaNYa, tanpa kontaminasi senyawa kimia yang berbahaya. 
Harapku rasa itu akan membawa serta cinta padaNya. Pewujud impian kita yang masih belum tertata. Untukmu … Kehadiranmu adalah inspirasi, pendampinganmu adalah motivasi. 
Tuhan … aku ingin merayumu sekali lagi, itu DIA , bagaimana? boleh ya? :)

I.M.N
 

Berani Beda?



S.Pd diantara SE dan SST
Apa salahnya jadi beda. Beda itu asik terlebih jika mampu menikmati. Beda itu seru terlebih jika mau mensyukuri. Menjadi beda itu pilihan dan setiap orang punya kesempatan. Kenapa tidak dicoba, kau tak pernah tau hal apa yang akan kamu dapatkan. Menjadi beda itu harus penuh kebulatan dengan segala tekad yang menguatkan. Menjadi beda itu mengesankan terlebih jika apa yang kau harap terlaksanakan.
Jangan ragu untuk menjadi beda meski banyak hal yang akan membuatmu jera. Ini hidup dengan jalan searah dan kita tidak akan pernah bisa kembali untuk mengulang sejarah. Hanya saja dalam jalan searah itu kita dihadapkan pada cabang-cabang yang penuh bimbang. Tentukan dimana dan kapan kau akan berjalan menyusuri jalan. Yakinkan bahwa apa yang kamu putuskan adalah jalan terbaik untuk kau maju kedepan. Pilihlah karna hatimu bukan karna banyak orang yang mengajakmu. Jadilah pembeda karna kau yakin itu, bukan hanya beda untuk bermain-main dengan waktu.
Aku sudah mencobanya dan sejauh ini aku bisa berjalan seiring bersamanya. Aku menikmatinya dengan segala aktivitas yang kupunya. Menghabiskan waktu untuk hal yang kamu suka itu jauh lebih menyenangkan dan kau mampu menghabiskan waktu tanpa merasa kelelahan. Lembur semalam pun mampu kau lakukan tanpa merasa kepayahan.

Lembur bersama cemilan sambil tiduran sampai ketiduran :D
Aku mencantumkan moto-ku di beberapa profile sosmed dan thesisku dan seperti ini kalimatnya “if I never try I never know the result, God Knows I Worth it”. Aku mencobanya dan aku memperjuangkannya. Sekali lagi, menjadi pembeda itu butuh belajar, butuh perjuangan sampe orang yang melihatmu yakin bahwa kau pembeda yang penuh kualitas dan pantas untuk naik kelas.
Berani Coba?

Kamis, 05 Maret 2015

Candu

Ketika candu itu sudah menjadi bagian dari hari-hariku bagaimana bisa aku terbiasa tanpanya. Kenapa terasa pedih meski aku pun tak mengerti kenapa ini harus terjadi. Beri aku sedikit alasan kenapa harus begini. Aku mengerti maksudmu aku paham dan akupun melangkah untukmu, mengikuti maumu, untuk kebaikanku pun kebaikanmu. 

Aku menyapa mentari dengan semangat yang berbeda, namun aku akan tetap sama. Sama dalam rasa sama dalam asa. Ku titipkan doa lewat angin yang berhembus lembut. Ku titipkan rindu lewat suara kicauan burung yang berlalu. Ini membahagiakan, rasa yang tulus dan tanpa alasan.

 
Aku menanti senja tanpa kata, berdiam tanpa suara, menyepi untuk mengerti. Aku bahagia untukmu, bahagia untuk kebahagiaanmu, berjuang untuk perjuanganmu. Jika ini menjadi pencapaian ku harap kau pun mampu mendapatkan apa yang kau harapkan. Meski kita menatap senja pada tempat yang tak sama, dalam waktu yang tak sama namun kita melihat senja di langit yang sama dengan pelukis yang sama. 


Biar ini menjadi rayuanku terhadap tuhanku. Aku merayuNya untuk satu senja yang sempurna, sesempurna asaku. Aku tak akan memaksa aku hanya akan berusaha. Aku tak akan menerjang aku hanya akan berjuang.




Sang Antagonis

Entah bagaimana aku menyebut situasi seperti ini, aku lemah aku tak berdaya. Rasa? Apa itu rasa? Aku seolah mati rasa. Lalu apa lagi yang kurasa ini, tidak tega? Kasian? Luluh? Ah… entahlah. Aku sudah jatuh ke hati lain tanpa sengaja tanpa ku coba aku jatuh begitu saja. Aku pun yakin dengan rasa yang datang dengan sendirinya itu dan yakin tak akan kembali pada kenangan yang sudah terkubur dalam. Aku yakin karna rasa ini tak pernah kubuat, rasa ini tak pernah ku undang dia tumbuh dengan sendirinya, semakin lama semakin mengembang.
Ketika rasa itu sudah terasa begitu nyaman kenapa harus kau usik dengan rasa lain yang kau bilang masih teramat dalam sedang aku sudah mengubur dalam. Kenapa harus berdrama dengan begitu melankolisnya hingga aku merasa tersudut dalam bayang bayang jurang yang curam. Kenapa kau membuatku berada pada posisi seorang antagonis yang mau tidak mau harus membunuh satu perasaan. Ketika itu terjadi, ketika aku membunuh satu perasaan itu disaat itu juga akupun membunuh perasaanku sendiri. Rasamu atau mungkin rasanya akan hancur tapi aku jauh lebih hancur.
Ku akui kau tau titik lemahku, kau tau bagaimana membuatku kembali mendengarmu, kau tau trik yang membuatku kembali mau melihatmu. Tapi kau tak tau bagaimana aku mengorbankan perasaanku untuk drama semacam ini. Kau mungkin tak pernah berada di posisi sepertiku atau mungkin kau tau dan kau pernah merasakannya tapi kau tak pernah mau tau. Kau tak peduli dengan perasaan seperti ini karna kau tak pernah punya rasa, yang kau tau apa yang kau mau itu yang harus kau dapatkan tanpa melihat perasaan yang kau korbankan.
Aku mungkin egois, tapi kau lebih egois. Kau membuat drama ini sendiri, memperumit alur sendiri, menciptakan puncak masalah sendiri tapi kau tak mampu menyelesaikan akhir cerita ini sendiri. Sekarang? Kau memasukkan aku dalam drama ini untuk menyelesaikan drama yang kau ciptakan, se egois itukah kamu. Perhatikanlah, bukan hanya aku yang masuk dalam drama ini, tapi juga Dia yang notabene tak pernah tau apa-apa.