Ini
benar-benar luarbiasa tuhan, bertubi-tubi penguatan yang kau tanamkan.
Bertubi-tubi peringatan yang kau berikan dan bertubi tubi kebesaran yang kau
perlihatkan. Pecahan kaca yang terberai dan terurai itu mungkin akan melukai,
karenanya aku belajar hati-hati, karenanya aku belajar teliti. Kau mampu membalik
semua secepat yang kau mau dan aku tau semua itu karna kau ingin mengujiku. Aku
sungguh tak mengerti bagaimana kau mencipta hati yang penuh dengan teka teki. Membalik
perkara yang tak mampu aku prediksi.
Aku
tak pernah menyesali apa yang sudah terjadi, hanya aku ingin mengerti arti
segala hal yang aku lalui. Aku tak memohon untuk kau ringankan beban ini hanya
aku meminta untuk kau kuatkan pundak ini. Beruntungnya aku karna kau selalu
melembutkan hati ketika ego menggelayut dan meninggi di puncak emosi. Keindahan
yang tak pernah aku sesali, ketika alasan membela diri dan lebih kepada
berbalik menyakiti tertahan dan memilih untuk berdiam meredam emosi hingga aku
mampu berbicara pelan dan bersikap elegantly.
Membiarkan segala keburukan yang mereka perjuangkan mati-matian seolah menjadi
kebenaran yang mutlak dan hakiki.
Aku
diam bukan karna sengaja membiarkan mereka larut dalam kebenaran yang salah,
percuma jika aku berbicara sedang hati mereka masih membuta dan tak sedikitpun
merasa bersalah. Ketika mereka mulai tersadar dan kembali mencari untuk hal
yang sudah aku buang pergi, hanya satu yang ingin kuungkap dan akan kuulang
beberapa kali. “Segala sesuatu yang kau mulai dengan salah pun akan berakhir
dengan masalah”.
Ini
aku dengan banyak kurang dan sedikit lebihku. Aku yang akan berjalan kedepan
tanpa berbalik kebelakang. Aku yang akan menyapa dia yang ada didepan mata
dengan segala niat yang sudah tertata. Sekali lagi, aku tak menyesali yang
sudah terjadi namun hal itu yang membuatku belajar dan semakin memperbaiki
diri. Memberikan yang terbaik, menjaga sepenuh hati, mencintai dan menyayangi
setulus hati, mencurahkan jiwa dan ragaku untuk dia yang menjadi masa depanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar